PANGKALAN BUN - Kondisi area parkir Pasar Indra Sari Pangkalan Bun terlihat kumuh. Hingga kini tidak ada perbaikan dari pemerintah.
Di lokasi parkir terdapat genangan-genangan air akibat infrastruktur yang berlubang-lubang. Pemandangan itu tidak sejalan dengan keinginan pemerintah daerah setempat yang berkeinginan menjadikan pasar sebagai tempat berbelanja yang nyaman.
Masyarakat berkali-kali sudah mengeluhkan hal itu kepada pemerintah daerah, namun belum diperbaiki karena tidak ada anggaran.
Masyarakat berharap, hasil dari retribusi parkir yang dibayarkan dapat dikembalikan dalam bentuk peningkatan infrastruktur kawasan parkir. Bahkan, tidak diperhatikannya areal parkir tersebut dituding menjadi salah satu faktor menurunnya pendapatan pedagang yang kiosnya berada di sekeliling kawasan parkir dalam.
"Ya masyarakat jadi males untuk singgah, karena dari jalan depan mau ke sini harus melewati kawasan parkir yang di sana-sini becek," keluh Marni. salah seorang pedagang pasar setempat, Jumat (16/4).
Salah seorang pengunjung Pasar Indra Sari Pangkalan Bun, Norhadi, menegaskan areal parkir yang kumuh membuat masyarakat enggan parkir di dalam kawasan pasar. Masyarakat lebih memilih parkir di luar pasar, sehingga memperburuk kemacetan di kawasan pasar di jam-jam tertentu.
"Saat ini saja sudah macet akibat parkir di badan jalan. Kalau nanti semua yang di dalam parkir keluar, tambah semrawut. Lebih baik dibenahi dan parkir tertata rapi," harapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UMKM dan Pasar Kabupaten Kotawaringin Barat Muhammad Yadi mengatakan, untuk peningkatan infrastruktur kawasan parkir menjadi tanggung jawab mereka sebagai leading sektor.
Namun, ada beberapa kendala yang dihadapi karena disperindag hanya sebatas mengusulkan kepada pemerintah daerah. Dan banyak usulan yang belum direalisasikan lantaran keterbatasan anggaran.
"Retribusi parkirnya di dishub, tetapi peningkatan infrastruktur menjadi kewenangan kita yang mengusulkan kepada pemerintah daerah," tegasnya. (tyo/yit)