PANGKALAN BUN - Pembongkaran jamban apung di Kabupaten Kotawaringin Barat terus dilakukan. Tahun 2021 ini ditargetkan ada pembersihan 200 jamban apung di Sungai Arut.
Kepala Dinas PUPR Kobar Juni Gultom mengatakan, program nol jamban di Kota Pangkalan Bun masih terus berlanjut untuk mewujudkan Kobar Kabupaten sehat. Adapun lokasi yang menjadi sasaran utama yakni pemukiman warga di bantaran Sungai Arut.
“Sudah dibongkar sekitar 50 jamban, sehingga masih kurang 150 jamban lagi di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Arut Pangkalan Bun,” kata Juni Gultom.
Menurut Juni Gultom program nol jamban merupakan langkah yang paling sederhana untuk menjaga kesehatan sekaligus mencegah penyakit masyarakat. Melalui gerakan nol jamban ini masyarakat sebetulnya diajak untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). “Pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga,” katanya.
Ia juga mengakui pada awal pembersihan cukup sulit menuangkan program nol jamban, seperti di sekitar bantaran DAS Arut-Pangkalan Bun yang meliputi 4 Kelurahan, Kelurahan Mendawai, Mendawai Sebrang, Raja dan Kelurahan Baru Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kobar. Namun, setelah dikomunikasikan dengan baik, akhirnya masyarakat dapat memahami.
“Kita bersama dengan masing - masing kelurahan menyosialisasikan pentingnya program nol jamban, yang tujuannya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan tidak Boker alias buang air besar (BAB) melalui akses sanitasi penggunan jamban sehat, akhirnya masyarakat di bantaran DAS Arut langsung mendukung terhadap pelaksanaan program nol jamban tersebut,” pungkasnya. (rin/sla)