KASONGAN- Penjabat Bupati Katingan Saiful membuka Festival Budaya Penyang Hinje Simpei (FBPHS) di Lapangan Sport Center. Kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi pelestarian kebudayaan masyarakat Dayak di Kabupaten Katingan, baik kesenian spritual maupun kesenian komunal.
"Elemen budaya tersebut menjadi cermin pola hidup masyarakat atau komunitas yang menjalani budaya tersebut. Namun, budaya itu sendiri dapat punah dan tergilas seiring kemajuan zaman dan hal tersebut harus diwaspadai," katanya, Kamis (18/7).
Salah satu langkah nyata untuk melestarikan, menjaga, dan mengembangkan nilai-nilai budaya tersebut adalah dengan melakukan pembinaan terhadap generasi muda melalui event-event lomba seperti Festival Penyang Hinje Simpei ini yang dapat menjadi cikal bakal tumbuh dan berkembangnya kecintaan terhadap seni dan budaya Katingan.
"Festival budaya ini menjadi upaya dalam pengembangan seni budaya di daerah. Sehingga, nilai kekayaan dan keragaman yang dapat dilestarikan dalam rangka memperkaya nilai histori budaya dayak yang cenderung semakin menurun dan kurang dikenal oleh generasi sekarang ini," bebernya.
Dengan festival ini, pemerintah berupaya melestarikan budaya untuk generasi muda di masa kini dan masa yang akan datang. Sebagai wujud kepedulian pemerintah daerah terhadap seni dan budaya maka kegiatan festival menjadi agenda yang tetap dilaksanakan setiap tahunnya.
Pada pelaksanaannya, tahun ini adalah untuk memeriahkan hari jadi Kabupaten Katingan ke 22. Dirinya mengajak semua pihak selama mengikuti kegiatan
festival untuk dapat melaksanakan dan mengikuti seluruh rangkaian lomba dengan baik dan jujur serta menampilkan kemampuan yang maksimal.
"Para peserta harus menjunjung tinggi sportivitas sesuai dengan ketentuan peraturan penilaian yang ditetapkan oleh panitia dan dewan juri serta menjaga nama daerah. Di setiap perlombaan pasti ada menang dan kalah hal ini merupakan hal yang wajar
terjadi, tetapi yang paling penting adalah semangat bertanding yang harus ditunjukkan," pungkasnya. (sos/yit)