KUALA KURUN - Ratusan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) masih terus melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) di 219 tempat pemungutan suara (TPS) dari hasil pemetaan, untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
"Saya mengapresiasi dan menyambut baik kinerja pantarlih yang bekerja profesional hingga petang, dalam melakukan coklit ke rumah-rumah warga," ucap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Elvi Esie, Rabu (24/7).
Dia mengatakan, bekerja hingga petang itu sebagai bentuk tanggung jawab dan dedikasi dari pantarlih dalam menjalankan tugas. Agar kegiatan coklit bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan. Apalagi coklit merupakan kegiatan dasar dalam penetapan data pemilih pada pilkada tahun 2024.
"Saya berharap kerja keras dari pantarlih akan dapat membuahkan hasil data pemilih yang akurat," ujar Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Elvi juga mengajak masyarakat di Kabupaten Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini, datang ke tempat pemungutan suara (TPS) menggunakan hak pilihnya, pada 27 November 2024 mendatang.
"Satu suara akan menentukan pemimpin Kabupaten Gumas dan Provinsi Kalteng selama lima tahun ke depan. Jangan golput dan pilih pemimpin sesuai hati nurani, tanpa paksaan dari pihak tertentu," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gumas Elfrinst G Tumon menuturkan, pantarlih bertugas melakukan coklit selama satu bulan. Dimulai 24 Juni sampai 25 Juli 2024. Untuk itu, diharapkan mereka bekerja dengan baik dan sesuai aturan, sehingga nanti diperoleh data pemilih yang akurat.
"Kami juga meminta kepada masyarakat agar bisa menerima kedatangan pantarlih yang melakukan coklit. Apalagi pantarlih menggunakan atribut yang mudah dikenali. Masyarakat harus kooperatif dengan memperlihatkan KK dan KTP," jelasnya.
Elfrinst menambahkan, selama proses coklit, itu akan dipantau dan diawasi oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) di wilayah masing-masing. Kalau ada kendala, bisa dilaporkan ke PPS, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) hingga KPU.
"Kami dari KPU juga akan melakukan monitoring setiap 10 hari pelaksanaan coklit. Mudah-mudahan proses coklit data pemilih berjalan lancar," tandasnya. (arm/gus)