KASONGAN- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah pada semester kedua di bulan Agustus tahun 2024, dengan membahas langkah-langkah konkret pengendalian inflasi di berbagai wilayah. Rapat ini diikuti secara virtual zoom meeting dari Media Center Diskominfostandi Kabupaten Katingan.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kabupaten Katingan Yodihel memaparkan, kegiatan tersebut sesuai dari arahan Plt Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir yang membahas serangkaian strategi baru untuk menanggulangi lonjakan harga yang mengganggu kestabilan ekonomi regional.
"Beberapa langkah utama yang diusulkan meliputi peningkatan kerjasama antara pemerintah daerah dan pusat, penegakan regulasi harga yang lebih ketat, serta pengembangan program subsidi yang lebih terarah kepada sektor-sektor yang paling terdampak, " ujarnya, Selasa (13/8).
Yodihel menguraikan, secara nasional komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,18persen dengan andil inflasi sebesar 0,12persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen inti adalah emas perhiasan, kopi bubuk, biaya sekolah dasar, biaya sekolah menengah pertama, dan biaya sekolah menengah atas.
"Komponen diatur pemerintah pusat mengalami inflasi sebesar 0,11persen dengan andil inflasi sebesar 0,02persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen diatur pemerintah adalah sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret kretek tangan (SKT). Komponen Bergejolak mengalami deflasi sebesar 1,92persen dengan andil deflasi sebesar 0,32persen, komoditas yang dominan memberikan andil deflasi komponen bergejolak adalah bawang merah, tomat, daging ayam ras, bawang putih,dan telur ayam ras, " bebernya.
Dilanjutkan Yodihel, perkembangan harga cabai rawit sampai dengan minggu kedua bulan Agustus 2024 naik sebesar 17,85 persen dibanding Juli 2024. Jumlah kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan harga cabai rawit bertambah.
Selanjutnya harga beras sampai dengan minggu kedua bulan Agustus 2024 masih alami kenaikan yaitu sebesar 0,13 persen dibanding Juli 2024, dan jumlah kabupaten atau kota yang mengalami kenaikan harga beras bertambah.
Selain itu ungkapnya, harga minyak goreng juga naik sebesar 0,27 persen dibanding Juli 2024, jumlah kabupaten yang mengalami kenaikan harga minyak goreng mengalami penurunan sampai dengan minggu kedua Bulan Agustus 2024.
" Pada akhir rapat tersebut pemerintah pusat sangat berharap, yang menjadi tanggung jawab kita bersama yang sudah disampaikan bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, "pungkas Yodihel. (sos/gus)