SUKAMARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukamara bersama pihak terkait melaksanakan apel gelar pasukan dan sarana prasarana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di halaman Kantor Bupati Sukamara, Selasa (2/9). Kegiatan tersebut sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan personel dan sarana prasarana dalam menghadapi bencana karhutla yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
“Berdasar data bahwa karhutla hingga September ini memang mengalami penurunan lebih kurang 6,9 persen dibandingkan tahun 2023 lalu, namun tetap harus waspada karena puncak cuaca panas ekstrem diperkirakan terjadi pada September dan Oktober ini," kata Pj Bupati Sukamara Rendy Lesmana usai kegiatan.
Dengan perkiraan puncak cuaca panas ekstrem pada bulan tersebut maka semua pihak harus siaga dengan personel dan sapras yang ada. Hal itu sesuai dengan instruksi saat koordinasi bersama pemerintah provinsi beberapa waktu lalu.
"D engan kesiapan personel maka melalui tim satgas tetap secara rutin melaksanakan patroli dan jika ada kejadian luar biasa maka BPBD segera melaksanakan penanggulangan," tegas Rendy Lesmana.
Selain itu diharapkan pihak terkait lainnya seperti pos lapangan yang telah dibentuk secara rutin melaksanakan patroli, termasuk menyosialisasikan bencana karhutla. Begitu pun Masyarakat Peduli Api (MPA) yang dibentuk oleh Manggala Agni dan KPHP diharapkan selalu berperan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla.
"Kami mengimbau kepada seluruh perangkat daerah sampai tingkat RT dan RW agar melaksanakan pengawasan secara rutin," tukas Rendy Lesmana.(fzr/yit)