SAMPIT- Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Rudianur, meminta irigasi atau pengairan sawah di wilayah selatan yang selama ini menjadi lumbung padi segera dibenahi, agar produksi pertaniannya terus meningkat.
Menurutnya hal itu harus dilaksanakan secara berkelanjutan, apalagi program pertanian di wilayah itu pernah dikunjungi Presiden RI Joko Widodo.
"Seperti saat ini, bagaimana petani mau menanam dengan baik kalau sedikit hujan saja sudah banjir. Ini perlu perhatian serius agar bisa ditangani," ucap Rudianur.
Kawasan selatan yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut dan Teluk Sampit merupakan kawasan lumbung padi, khususnya di Desa Lampuyang yang terdapat areal sawah paling luas dan produktif.
Sejauh ini di lokasi tersebut, Pemkab Kotim membangun tempat pengeringan gabah. Selain itu, sedang dibangun pabrik penggilingan padi atau rice milling plant (RMP) berskala besar bantuan Pemerintah Provinsi Kalteng.
Rudianur pun mengaku menyambut gembira pembangunan sarana pendukung tersebut. Namun dia mengingatkan, bahwa pembenahan dalam proses penanaman hingga panen juga sangat penting untuk diperhatikan.
Dirinya yakin, pembenahan dan peningkatan irigasi akan berdampak positif terhadap peningkatan produksi padi. Setidaknya, kerugian petani akibat padi dilanda banjir diharapkan bisa dihindari jika pengairan sudah terkelola dengan baik dan optimal.
Selain itu, legislator dari daerah pemilihan 3 yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut ini mengaku cukup banyak menerima keluhan petani terkait kondisi banjir yang merendam sawah mereka.
Selain padi lanjutnya, tanaman lain yang terendam banjir yaitu hortikultura. Rudianur menambahkan, Petani terkadang dihadapkan pada situasi musim yang dinilai tidak menentu, termasuk banjir bisa saja terjadi ketika mereka sudah telanjur menanam padi.
"Kendala-kendala yang dihadapi petani harus kita bantu. Kami di DPRD juga tidak henti-hentinya memperjuangkan aspirasi para petani kita," tandasnya. (ang/gus)