NANGA BULIK - Debat terbuka pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lamandau yang pertama digelar di Jakarta, Minggu (3/11) siang.
KPU Lamandau bekerjasama dengan Metro TV menyiarkan debat tersebut. Sebagian besar masyarakat Lamandau hanya bisa menonton debat melalui televisi maupun live streaming di youtube.
Debat berlangsung cukup panas. Pasangan petahana Hendra Lesmana- Budiman dan paslon penantang Rizky Aditya Putra- Abdul Hamid saling serang baik saat saling menanya maupun menjawab pertanyaan.
Tim panelis berasal dari akademisi, diantaranya Dr. Raden Biroum Bernardianto, Dr. Roby Sambung, dan Dr. Abdul Syahid. Sedangkan tim perumus berasal dari Kabupaten Lamandau yakni Charles Rakam (Kepala Bakesbangpol) , Abdul kohar (Kadis Dikbud), Herwinson (Kadis Kominfo), Abisua (Kepala Bappeda), dan H Abdul Basyir (tokoh masyarakat).
Budiman menyampaikan visi misi dan program kerja. Dia menegaskan bahwa mereka akan terus melanjutkan program-program kerakyatan yang sudah dilakukan pada masa kepemimpinan Hendra Lesmana sebelumnya, dengan berbagai perbaikan dan penyempurnaan.
Sementara itu Rizky langsung menyinggung APBD Lamandau yang dalam 5 tahun terakhir sulit menyentuh angka Rp 1 triliun. Dia mengklaim akan menaikkan APBD hingga Rp 1,4 triliun, menaikkan PAD, membangun kembali Pasar Saik Nanga Bulik, dan berbagai program unggulan lainnya.
Saat menjawab pertanyaan, Rizky menyampaikan berbagai program yang akan dilakukannya untuk pengentasan kemiskinan di Lamandau, perbaikan infrastuktur, maupun menghidupkan semua pasar di kota hingga kecamatan. Dia menilai masih banyak permasalahan ekonomi yang dialami masyarakat perdesaan.
Sedangkan Hendra menegaskan bahwa selama masa jabatannya angka kemiskinan sudah menurun dan pertumbuhan ekonomi telah meningkat walau di masa sulit (pandemi). Diapun menyampaikan prestasi dalam membangun Lamandau lima tahun terakhir, dan akan lebih meningkatkan lagi di masa mendatang.
Hingga akhir debat, masing-masing paslon masih saling singgung dan serang terkait program dan kebijakan, baik terkait infrastruktur jalan, pasar, kesehatan, perkebunan dan lainnya. Hendra mengklaim masa pemerintahannya telah maksimal dalam membangun dan terbukti dengan angka-angka dan prestasi nyata.
Sementara Rizky menilai pembangunan masih lebih baik di masa bupati sebelum Hendra, sehingga mereka menawarkan perubahan yang lebih baik. Namun demikian, debat tetap berjalan dengan kondusif.
Pantauan koran ini, masing-masing tim kampanye juga ikut nonton bareng debat di kantor sekretariat mereka. Tak kalah seru dengan yang hadir langsung di Jakarta, walau hanya menonton dari layar, mereka tetap antusias meneriakkan yel-yel dan dukungan setiap kali jagoan mereka menjawab pertanyaan.
Salah satu warga Lamandau, Heri, menilai debat publik calon bupati Lamandau ini sudah cukup baik. Masing-masing paslon telah mempu menyampaikan program unggulannya. Masyarakat bisa lebih faham dengan apa yang ditawarkan masing-masing paslon.
"Kalau sedikit memanas itu biasa, masyarakat diharapkan bisa memilih dan memilah, mencerna dengan baik, jangan sampai hal ini justru menimbulkan perpecahan ditengah masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPU Lamandau Wawan Kusnadi menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membuat debat pertama ini berjalan dengan baik. Debat kedua akan dilaksanakan di Nanga Bulik pada 11 November mendatang.
"Kami berharap masyarakat bisa menonton debat ini dan menjadikannya sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan," ujar ketua KPU Wawan Kusnadi. (mex/yit)