PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Palangka Raya Tantawi Jauhari, mengajak masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial, terutama pada saat mendekati hari pemungutan suara pemilihan kepala daerah.
Ia mengakui berbagai informasi terkait pemilihan kepala daerah semakin ramai berseliweran di media sosial. Seiring dengan itu, tidak jarang muncul ujaran kebencian yang dilontarkan secara terang-terangan maupun secara halus namun bertujuan untuk menjelekkan calon tertentu.
"Kebencian dan ketidaksukaan terhadap bakal pasangan calon tidak boleh menjadi alasan untuk mengeluarkan perkataan, atau tindakan yang bisa dianggap sebagai penghinaan," kata Tantawi, kemarin.
Politikus Partai Gerinda ini juga mengingatkan masyarakat tetap harus menjaga etika dan norma dalam berinteraksi, baik di dunia nyata maupun di media sosial. Sebab tindakan mencoreng nama baik seseorang, apalagi melalui media dapat berakibat pada konsekuensi hukum yang serius.
Dirinya pun mengajak masyarakat untuk tetap fokus pada visi, misi, dan program yang ditawarkan oleh para pasangan calon andalan masing-masing, serta menghindari menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.
"Mendukung dengan loyal itu wajar, tapi jangan sampai kita terjebak pada hal-hal yang malah merugikan diri sendiri. Mari kita ciptakan iklim politik yang sehat, kondusif, dan bermartabat di Palangka Raya," imbuh Tantawi.
Ia menambahkan, pemungutan suara yang tinggal beberapa hari lagi akan menjadi momen penting bagi masyarakat Kota Palangka Raya memilih pemimpin daerah. Dengan partisipasi yang aktif dan bijak, sehingga diharapkan proses demokrasi dapat berjalan lancar tanpa adanya gesekan yang merusak persatuan.
"Jadi pemilih cerdas itu bagaimana kita ikut mendukung terlaksananya pilkada yang damai, karena pada prinsipnya yang kita pilih ini untuk membangun daerah ke depan," pungkas Tantawi Jauhari. (sho/gus)