SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyiapkan langkah strategis untuk menghadapi kemungkinan perubahan Kurikulum Merdeka pada tahun 2025 . Fokus utama adalah memastikan transisi berjalan lancar tanpa mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.
“Kami akan mengikuti arahan dari pemerintah pusat terkait revisi ini. Yang terpenting adalah menjaga agar implementasi kurikulum tetap sesuai dengan kebutuhan pendidikan di daerah seperti Kotim,” kata Kepala Seksi Peserta Didik SMP Dinas Pendidikan Kotim Ikram Muhajir.
Kurikulum Merdeka selama ini menjadi langkah maju dalam dunia pendidikan karena memberikan kebebasan bagi guru dan siswa untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dan kontekstual. Namun, ia berharap revisi yang direncanakan tetap mempertahankan nilai-nilai utama, seperti fleksibilitas dan penekanan pada pembelajaran berbasis proyek.
“Selama ini, program seperti Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) telah membawa perubahan signifikan. Kami ingin agar kurikulum tetap menjadi alat yang efektif untuk membentuk siswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga memiliki karakter kuat,” tambahnya.
Sementara itu, Dinas Pendidikan Kotim juga berencana mengadakan sosialisasi dan pelatihan untuk guru setelah revisi kurikulum resmi diumumkan. Hal ini untuk memastikan bahwa tenaga pendidik siap mengimplementasikan perubahan yang ada.
“Guru adalah ujung tombak pendidikan. Kami akan mendukung mereka dengan pelatihan yang memadai agar revisi kurikulum tidak menjadi beban, tetapi justru menjadi peluang untuk meningkatkan kualitas pengajaran,” jelas Ikram.
Selain itu, pemerintah daerah juga akan mengevaluasi anggaran pendidikan agar selaras dengan kebutuhan implementasi kurikulum yang baru. Menurut Ikram, tantangan utama di daerah seperti Kotim adalah memastikan bahwa infrastruktur dan sumber daya pendidikan memadai untuk mendukung perubahan.
Dinas Pendidikan optimistis revisi Kurikulum Merdeka dapat memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan. Dengan langkah-langkah persiapan yang matang, Kotim berharap dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan untuk mencetak generasi yang siap bersaing di era global.
“Revisi ini harus menjadi momentum untuk memperbaiki sistem pendidikan secara keseluruhan. Kami yakin, jika semua pihak bekerja sama, perubahan ini akan membawa manfaat besar bagi siswa, guru, dan masyarakat,” pungkas Ikram. (yn/yit)