SAMPIT – Kelurahan Baamang Barat Kecamatan Baamang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) baru-baru ini. Camat Baamang Sufiansyah menyoroti masalah banjir dan pengelolaan sampah.
Sufiansyah menjelaskan bahwa musrenbang tingkat kelurahan merupakan langkah awal perencanaan pembangunan yang sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. "Musrenbang ini memprioritaskan visi dan misi kepala daerah, termasuk program Sampit Terang dan Sampit Bebas Banjir," katanya.
Salah satu isu utama yang menjadi sorotannya adalah pencucian drainase primer di wilayah lingkar Kota Sampit. Saluran drainase utama, mulai dari kawasan Islamic Center hingga Sungai Mentaya dan Simpang Kandan, belum pernah dibersihkan secara menyeluruh sejak 2012.
"Saluran ini sangat penting untuk mengurangi risiko banjir. Jika drainase tersumbat, air tidak akan mengalir dengan baik. Kami berharap alokasi anggaran dari pemerintah provinsi dapat digunakan untuk mencuci saluran ini agar bebas dari sedimentasi dan sampah," ujarnya.
Selain drainase, pengelolaan sampah juga menjadi perhatian utamanya. Perlu pembangunan depo sampah di Kelurahan Baamang Barat untuk mendukung pengelolaan limbah yang lebih maksimal.
"Harapan kami, anggaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim bisa ditingkatkan, sehingga depo sampah yang belum selesai, dapat segera diselesaikan tahun ini," tambahnya.
Sufiansyah juga mengingatkan bahwa pengelolaan sampah tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi masyarakat. "Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya harus terus ditingkatkan. Ini adalah kerja bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah," katanya.
Ia berharap, dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, masalah banjir dan sampah di wilayah Baamang dapat teratasi secara bertahap. “Semoga ke depan pengelolaan drainase dan sampah menjadi lebih baik, sehingga lingkungan menjadi lebih bersih, sehat, dan nyaman untuk semua,” pungkasnya.
Musrenbang ini menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah dalam membangun Baamang Barat yang lebih tertata dan bebas dari permasalahan lingkungan. Pemerintah kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten diharapkan dapat merealisasikan prioritas ini demi mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan. (yn/yit)