SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memiliki gedung perpustakaan baru yang lebih modern dan nyaman. Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum di Jalan Jenderal Sudirman Km 5,5 Sampit ini diresmikan oleh Bupati Kotim Halikinnor, Senin (20/1).

Gedung ini tidak hanya menjadi simbol kemajuan, tetapi juga sebuah upaya pemerintah daerah untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui literasi.

Dalam sambutannya, Bupati Halikinnor mengungkapkan pentingnya membangun kualitas SDM yang sejalan dengan pembangunan infrastruktur.

“Pembangunan suatu wilayah tidak hanya terfokus pada sektor fisik saja, tetapi juga pada sektor sumber daya manusia. Salah satu cara untuk memperkuat kualitas SDM adalah dengan menyediakan sarana pengetahuan yang mendorong masyarakat untuk terus belajar, salah satunya melalui perpustakaan,” ujar Halikinnor.

Perpustakaan bukan hanya sebuah tempat untuk membaca buku, tetapi juga sebagai pusat interaksi dan pertukaran informasi. Ia juga menekankan pentingnya mengembangkan layanan perpustakaan yang adaptif terhadap kebutuhan zaman, seperti menambah koleksi buku digital dan menyediakan akses e-book.

"Perpustakaan harus menjadi lebih dari sekadar bangunan fisik, tetapi juga ruang yang dinamis untuk berbagai kegiatan literasi dan kreatif," lanjutnya.

Pembangunan gedung baru ini tidak lepas dari perjuangan pihak Perpustakaan Daerah Kotim, yang bersaing dengan kabupaten lain untuk mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 10 miliar pada 2024.

Taufiq A. Gani, perwakilan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini dan menegaskan bahwa gedung baru ini bukan hanya soal fisik, melainkan juga sebagai wadah untuk mendorong aktivitas literasi yang lebih aktif.

“Perpustakaan merupakan elemen penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945. Di era kecerdasan buatan (AI) sekarang ini, perpustakaan harus bisa beradaptasi dengan kebutuhan perkembangan teknologi dan pengetahuan,” ujar Taufiq. 

Ia berharap, dengan adanya gedung ini, Kotim dapat lebih memperkaya potensi masyarakatnya melalui program-program literasi yang melibatkan berbagai kalangan.

Selain itu, Taufiq mengapresiasi kemitraan antara Pemkab Kotim dan perusahaan melalui program CSR yang mendukung pembangunan fasilitas perpustakaan. “Dengan bantuan ini, perpustakaan dapat menjadi ruang bagi komunitas literasi untuk berkembang dan mengadakan berbagai kegiatan positif,” tambahnya. 

Untuk mendukung kegiatan non-fisik, Perpusnas juga memberikan bantuan sebesar Rp 500 juta yang akan dimanfaatkan untuk program literasi dan kegiatan yang melibatkan masyarakat.

Taufiq juga mengingatkan bahwa gedung perpustakaan ini harus menjadi ruang yang nyaman dan dapat menginspirasi generasi muda untuk menggali pengetahuan.

“Biarkan buku-buku di perpustakaan ini rusak karena sering dibuka oleh pengunjung. Itu adalah tanda bahwa perpustakaan ini hidup dan memberikan manfaat,” ujar Taufiq. 

Dengan pengelolaan yang baik, perpustakaan Kotim bisa mendapatkan akreditasi A pada 2026. Akreditasi A akan membuka peluang untuk mendapatkan anggaran lebih besar, termasuk DAK fisik senilai Rp 1 miliar, untuk mendukung melaksanakan kegiatan. 

"Saat ini, akreditasi perpustakaan masih berada di tingkat C, tapi saya yakin  dengan pemanfaatan maksimal gedung baru, akreditasi dapat meningkat menjadi A pada 2026," tuturnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kotim Rusnah mengungkapkan bahwa peresmian gedung ini merupakan tonggak penting dalam upaya pemerintah daerah meningkatkan layanan perpustakaan kepada masyarakat. 

“Dengan fasilitas yang lebih baik, kami berharap masyarakat Kotim, bahkan dari kabupaten tetangga seperti Seruyan, dapat mengakses literasi dengan lebih mudah,” ungkapnya.

Rusnah juga menekankan pentingnya membuka layanan bagi masyarakat luar Kotim yang sering mengunjungi perpustakaan di Sampit. “Kami juga membuka layanan untuk masyarakat dari kabupaten lain seperti Seruyan. Banyak perusahaan dari Seruyan yang sering datang untuk memanfaatkan fasilitas ini,” tambah Rusnah. 

Meski gedung baru ini sudah berdiri megah, Rusnah berharap masih ada peningkatan fasilitas, seperti pembangunan pagar dan penyediaan fasilitas vaping di halaman agar kenyamanan pengunjung semakin terjamin.

Selain itu, Rusnah berharap dengan hadirnya gedung baru ini, minat baca masyarakat semakin meningkat. Ia juga berharap pemerintah daerah dapat mendukung fasilitas tambahan agar perpustakaan menjadi lebih aman dan nyaman. Gedung perpustakaan ini sendiri beroperasi mulai Senin hingga Sabtu, dengan jam operasional pukul 07.00 hingga 15.00 WIB, siap melayani masyarakat yang ingin meningkatkan literasi mereka. (yn/yit)