KUALA KURUN - Realisasi pendapatan dan belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) tahun 2024, mengalami peningkatan dari target semula.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Gumas Herson B Aden pada kegiatan forum konsultasi publik rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Gumas tahun 2026.
"Realisasi belanja tahun 2024 Rp1,441 triliun atau 96,63 persen atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu Rp1,176 triliun. Sedangkan belanja daerah tahun 2024 Rp1.417 triliun atau 92,62 persen atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yakni Rp1.250 triliun," ucap Herson, pekan lalu.
Dia mengatakan, peningkatan realisasi pendapatan dan belanja tahun 2024 ini, juga berdampak pada peningkatan capaian indeks pembangunan manusia 73,18, dan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 4,64 persen.
Namun itu, berbanding terbalik pada tingkat kemiskinan dan pengangguran terbuka, yang sangat disayangkan mengalami peningkatan.
"Untuk tingkat kemiskinan yakni 5,68 persen atau meningkat dari tahun sebelumnya 5,47 persen. Lalu tingkat pengangguran terbuka 4,01 persen atau meningkat dari tahun sebelumnya 3,24 persen," sesalnya.
Dia menegaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas akan berupaya keras untuk mencapai target kinerja pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) pada tahun 2025-2026, seperti laju pertumbuhan ekonomi meningkat 7,5 persen, tingkat kemiskinan turun 4,7 persen, tingkat pengangguran terbuka turun 2,75 persen.
"Kami juga akan bekerja keras dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 74,5 persen, indeks gini menurun 0,25 persen, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita minimal menjadi 72 juta/kapita/tahun," tegasnya.
Untuk mencapai target kinerja tersebut, lanjut dia, diperlukan upaya, kerja keras dan dukungan semua pihak terkait, melalui sinergitas, sinkronisasi dan harmonisasi setiap program kegiatan pembangunan daerah, baik itu dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan maupun pengendaliannya.
"Kami berharap seluruh pemangku kepentingan bisa saling dukung dan membantu, dalam menjalankan berbagai kebijakan pembangunan di daerah, demi peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun kemajuan daerah di masa yang akan datang," ujar Herson.
Dia menambahkan, prioritas pembangunan daerah di tahun 2026 yakni penguatan daya saing sumber daya manusia, percepatan penurunan kemiskinan dan pengangguran, percepatan transformasi ekonomi yang merata dan inklusif didukung infrastruktur berkualitas, penguatan tata kelola pemerintahan yang adaptif dan kolaboratif serta penciptaan kondisi wilayah yang kondusif dan berketahanan ekologi.
"Untuk isu strategis di RPD tahun 2026 yaitu belum optimalnya kualitas dan kesejahteraan sumber daya manusia, transformasi ekonomi yang berdaya saing, birokrasi dinamis dan berintegritas, serta belum optimalnya pembangunan secara berkelanjutan di wilayah," pungkasnya. (arm/fm)