PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran, meminta bupati dan wali kota untuk selalu siap menghadapi ancaman bencana alam, mulai dari mitigasi, penanganan saat kejadian dan pascakejadian.
Hal ini disampaikan menanggapi data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan adanya peningkatan intensitas hujan, hingga membuat debit air di wilayah Sungai Barito dan Kapuas mengalami kenaikan.
“Kenaikan debit air ini biasanya beberapa hari saja, tapi tetap harus diantsipasi karena bisa bertahan berbulan-bulan seperti di Barito Selatan pada 2024 kemarin yang bertahan sampai empat bulan karena curah hujan tinggi,” kata Sugianto, kemarin.
Gubernur juga meminta pemerintah kabupaten dan kota harus terus melakukan pemantauan dan menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana serta meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat.
“Kalau kabupaten dan kota tidak mampu, bisa minta bantu dengan provinsi. Jangan dulu minta bantu dengan pengusaha selama pemerintah masih bisa karena kita inikan ada anggarannya untuk kegawatdaruratan,” paparnya.
Tidak hanya soal ancaman banjir yang sekarang ini, Sugianto Sabran juga menekankan pentingnya kesiapan menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang selalu terjadi di sejumlah wilayah Kalteng.
Kendati saat ini ancaman karhutla belum terlihat karena musim kemarau masih jauh, namun kesiapsiagaan dan langkah mitigasi harus dilakukan lebih cepat. Jangan sampai pencegahan dilakukan hanya saat terjadi bencana karena hal tersebut tentu akan telihat kurang maksimal.
“Pencegahan dan penanganan bencana ini, baik itu banjir dan karhutla tiap tahun kita lakukan. Jadi saya minta pemerintah kabupaten dan kota harus selalu siap menghadapi berbagai kemungkinan,” pungkasnya. (sho/gus)