SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana menyerahkan pengelolaan Masjid Agung Wahyu Al Hadi kepada badan hukum berbentuk yayasan. Hal ini disampaikan Bupati Kotim Halikinnor dalam sambutannya pada acara peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, Senin (10/2) malam.
Halikinnor menjelaskan, pembentukan yayasan bertujuan untuk memastikan pengelolaan masjid yang lebih profesional dan mandiri. Dengan demikian, masjid ini diharapkan tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga wadah untuk berbagai kegiatan positif bagi masyarakat.
”Dibentuk yayasannya supaya bisa dikelola dengan baik, mandiri, dan lebih berkembang. Masjid ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan positif lainnya, sehingga peranannya bagi masyarakat semakin luas," ujar Halikinnor.
Selain itu, Halikinnor juga mengungkapkan harapannya agar Masjid Agung Wahyu Al Hadi ke depan bisa menjadi destinasi wisata religi, tidak hanya bagi masyarakat lokal, tetapi juga bagi pengunjung dari luar kota. Langkah ini diyakini dapat mendongkrak citra Sampit sebagai kota yang religius sekaligus meningkatkan potensi ekonomi dari sektor pariwisata.
”Harapannya, masjid ini nantinya menjadi wisata religi, baik untuk warga lokal maupun dari luar daerah. Ini juga bagian dari upaya kita memperkenalkan Sampit secara lebih luas," tambahnya.
Masjid Agung Wahyu Al Hadi yang terletak di terletak di Jalan Jendral Sudirman km 3,3 Sampit memang menjadi ikon kebanggaan masyarakat Kotim. Dengan desain arsitektur yang megah dan lokasinya yang strategis, masjid ini memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi salah satu tujuan wisata religi di Kalimantan Tengah.
Rencana pembentukan yayasan ini mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat, yang berharap pengelolaan masjid bisa semakin baik, transparan, dan inovatif. Tidak hanya sebagai tempat ibadah, masjid ini diharapkan dapat menjadi pusat pembinaan umat dan penyelenggaraan kegiatan sosial maupun edukasi keagamaan.
Melalui langkah tersebut, Pemkab Kotim berharap Masjid Agung Wahyu Al Hadi dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, baik dari segi spiritual maupun pengembangan sosial budaya. (yn/ign)