SAMPIT – Upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani menunjukkan hasil positif. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bersama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang (KC) Kotim melaksanakan penyerapan gabah perdana melalui program Serap Gabah (Sergab) di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Senin (10/3).
Kegiatan ini menjadi momen penting bagi petani setempat, yang selama ini menghadapi tantangan fluktuasi harga gabah. Dalam panen seluas 3,5 hektare, sebanyak 14.300 kilogram gabah kering panen (GKP) berhasil diserap Bulog dengan harga Rp6.500 per kilogram. Total transaksi yang dilakukan mencapai Rp92.950.000.
Gabah tersebut berasal dari dua kelompok tani, yakni Brigade Pangan Bedidih Bersatu sebanyak 7.300 kg dan Brigade Pangan Gemuk Sari Mandiri sebanyak 7.000 kg. Harga pembelian ini menjadi angin segar bagi petani, mengingat harga GKP di wilayah Teluk Sampit saat panen raya sebelumnya hanya berkisar Rp4.500–Rp5.500 per kilogram.
Kepala DPKP Kotim Sepnita menegaskan bahwa program Sergab bertujuan untuk menstabilkan harga gabah di tingkat petani serta mengurangi ketergantungan mereka pada tengkulak. Dengan adanya kepastian harga dari Bulog, petani tidak lagi terjebak dalam permainan harga yang sering kali merugikan mereka.
“Dengan harga yang lebih baik, petani semakin bersemangat untuk mengolah kembali lahannya dan meningkatkan produksi gabah berkualitas. Ini upaya kita dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kotim,” ungkapnya.
Program Sergab ini memberikan keuntungan bagi petani, salah satunya adalah mekanisme pembayaran yang lebih cepat dan transparan. Begitu panen selesai, Bulog langsung melakukan pembayaran di tempat, tanpa harus menunggu lama seperti yang biasa terjadi jika menjual ke tengkulak.
"Langsung pihak Bulog dihubungi Kepala BPP setempat kapan panen, dan bayar di tempat oleh Bulog," tambah Sepnita.
Dengan kepastian harga dan pembayaran yang langsung diterima petani, semangat untuk kembali mengolah lahan semakin meningkat. Program ini juga menjadi upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi gabah berkualitas, yang pada akhirnya memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Kotim.
Sementara itu, Pimpinan Perum Bulog KC Kotim Muhammad Azwar Fuad menjelaskan bahwa penyerapan gabah dilakukan dengan memberlakukan harga pembelian pemerintah (HPP) yang baru, sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional. Harga GKP di tingkat petani naik dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram.
“Langkah ini menunjukkan dukungan kami terhadap program Asta Cita Presiden RI dalam mewujudkan swasembada pangan. Kami berkomitmen untuk menyerap sebanyak-banyaknya hasil panen petani lokal, baik di Kotawaringin Timur maupun Katingan,” ujar Azwar. (yn/yit)