SAMPIT - Tim gabungan melaksanakan intensifikasi pengawasan pangan selama Ramadan dan menjelang Idulfitri, Rabu (12/3). Tim terdiri dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palangka Raya, Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur (Kotim), Satpol PP Kotim, serta Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kotim.
Pengawas Farmasi dan Ahli Madya BBPOM Palangka Raya Mei Indarti selaku ketua tim dari kegiatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengawasi peredaran obat dan makanan.
"Ini sesuai dengan amanat Inpres Nomor 3 Tahun 2017 serta Permendagri Nomor 41 Tahun 2018, yang menegaskan pentingnya pengawasan pangan demi perlindungan konsumen," ujarnya.
Pada pengawasan hari ini, tim menyasar delapan sarana distribusi pangan olahan, baik ritel maupun pusat distribusi. Hasilnya, ditemukan lima sarana tidak memenuhi ketentuan (TMK), sedangkan tiga lainnya memenuhi ketentuan (MK). Dari temuan tersebut, petugas menemukan produk kedaluwarsa 5 item sebanyak 55 pcs, produk rusak 19 item sebanyak 48 pcs.
"Untuk lima sarana yang tidak memenuhi ketentuan, kami menemukan produk kedaluwarsa dan rusak. Sedangkan tiga sarana lainnya sudah memenuhi ketentuan dan tidak ditemukan pelanggaran," jelas Mei Indarti.
Bagi pelaku usaha, BPOM memberikan instruksi agar produk yang masih bisa dikembalikan ke distributor, sedangkan yang tidak bisa dikembalikan harus dimusnahkan di tempat dengan disaksikan oleh petugas. Adapun produk yang ditemukan bervariasi, mulai dari makanan kemasan kaleng, bumbu instan, hingga minuman sachet.
Selain pengawasan, BPOM juga mengimbau masyarakat untuk lebih cerdas dalam memilih produk pangan dengan menerapkan Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin edar, dan Kedaluwarsa).
"Kami juga mengingatkan pelaku usaha agar memastikan produk yang mereka jual memenuhi standar keamanan pangan," tambahnya.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinas Kesehatan Kabupaten Kotim Abdurrahman menyambut baik kegiatan ini karena mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat saat berbelanja.
"Kami bersyukur bisa terlibat dalam pengawasan ini, terutama di sarana distribusi yang ramai dikunjungi masyarakat. Dengan ini, kami bisa memastikan bahwa produk yang beredar aman dikonsumsi," ungkapnya.
Masyarakat pun diimbau agar lebih teliti dalam memilih produk yang akan dikonsumsi. "Selalu cek kemasan, label, izin edar, serta tanggal kedaluwarsanya agar tidak membeli produk yang berisiko bagi kesehatan," tegasnya.
Kegiatan pengawasan seperti ini akan terus dilakukan secara rutin demi memastikan keamanan pangan, terutama selama Ramadan dan menjelang Idulfitri. (yn/yit)