SAMPIT– Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kotawaringin Timur berkurang selama bulan Ramadan ini. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) hanya menerima dua kasus yang masuk.

 ”Rumah tangga adem-ayem selama bulan puasa. Meski masih ada kasus masuk tentang hak asuh anak tapi tak ada peningkatan yang signifikan,” ujar Kepala P2TP2A Kotim Forisni Aprillista, Senin (27/6).

Ramadan rupanya membawa pengaruh besar bagi setiap individu. Baik secara tingkah laku, ketaatan, atau bahkan sifat dasar manusia. Biasanya memang bisa seketika berubah menjadi sosok yang lebih sabar, ketika individu taat beribadah, dan peduli terhadap sesame. Lantaran sedang berada di bulan penuh berkah dan pengampunan ini.

Begitu pula dalam hubungan rumah tangga, kata Forisni, selama bulan puasa tampaknya sebagian orang berusaha meredam emosi. Sehingga tidak terjadi kasus-kasus rumah tangga seperti biasanya.

Kendati demikian, pihaknya terus berusaha memberikan upaya pemecahan kasus dengan damai. Jangan sampai kasus berbuntut luas hingga anak yang akan menjadi korban karena keegoisan orangtua.

---------- SPLIT TEXT ----------

Namun, diprediksi setelah Ramadan kasus rumah tangga kembali meningkat lantaran dipendam selama puasa. Usai bulan suci ini, biasanya malah banyak laporan kasus yang diterima.

 ”Saya sih berharapnya enggak ada peningkatan kasus usai puasa, tapi tidak bisa diprediksi juga,” tutupnya. (rm-75/oes)