SUKAMARA - Pemerintah Kabupaten Sukamara siap mendukung program Quick Win dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN (Kemendukbangga/BKKBN) RI. Dukungan tersebut disampaikan saat kunjungan kerja Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah Dr Sunarto ke Sukamara.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Sukamara Mahfudin mengatakan, audiensi yang dilaksanakan terkait upaya penerapan program Quick Win yang dicanangkan oleh Kemendukbangga/BKKBN. Pada Kemendukbangga/BKKBN ada lima program yaitu Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Lansia Berdaya, dan Super Apps Keluarga Indonesia.
Menurutnya, Genting merupakan program yang bertujuan untuk mencegah stunting melalui intervensi keluarga rentan stunting. Lalu ada program Tamasya merupakan program taman yang menyediakan layanan pengasuhan yang terstruktur dan berstandar, termasuk pengasuh tersertifikasi, psikolog anak, dan dokter spesialis anak.
“Gerakan Ayah Teladan Indonesia atau Gati bertujuan untuk mengoptimalkan peran ayah dalam keluarga, termasuk layanan konseling pra dan pasca nikah, serta saat memiliki anak. Sedangkan program Lansia Berdaya yaitu program yang menyediakan home care berbasis komunitas untuk lansia yang membutuhkan perawatan, termasuk bantuan dalam hal kesehatan dan kesejahteraan,” jelasnya.
Sedangkan program Super Apps Keluarga Indonesia adalah aplikasi yang berfungsi sebagai platform untuk memberikan konsultasi mengenai masalah keluarga, perawatan anak oleh profesional, dan layanan kesejahteraan keluarga. Sesuai dengan pertemuan pemerintah daerah yakni Bupati Sukamara Masduki menyambut baik dan berkomitmen program dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ BKKBN hingga nantinya bisa diterapkan di Bumi Gawi Barinjam.
"Bupati berkomitmen mendukung kegiatan ini dan sebagian kegiatan sudah ada yang berjalan di Kabupaten Sukamara. Misalnya pada kasus stunting sudah banyak perusahaan besar sawit yang membantu seperti susu dan makanan penambah gizi, serta pembuatan sanitasi bagi warga yang memang membutuhkan," terang Mahfudin. (fzr/yit)