SAMPIT – Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati bertindak sebagai inspektur upacara dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila yang dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Kotim, Senin (2/6). Dalam upacara Harlah Pancasila ke-80, Irawati membacakan pidato resmi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia.
Dalam amanatnya, Irawati menegaskan bahwa Hari Lahir Pancasila bukan sekadar momen seremonial, melainkan menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen seluruh bangsa terhadap nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara.
“Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. Ia mempersatukan lebih dari 270 juta jiwa yang berbeda latar belakang suku, agama, ras, budaya dan bahasa,” ucap Irawati saat membacakan pidato.
Upacara berlangsung dengan penuh khidmat dan nasionalisme. Salah satu sorotan utama adalah penampilan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, yang terdiri dari para pemuda-pemudi terpilih yang sebelumnya bertugas sebagai pengibar bendera pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, tahun 2024 lalu.
Dalam upacara kali ini, mereka dibagi ke dalam lima kelompok, masing-masing mewakili sila-sila dalam Pancasila, kelompok sila ke-1 hingga sila ke-5. Barisan kelompok sila ke-3 mendapat kehormatan sebagai pasukan inti, yang bertugas menggerek dan mengibarkan Sang Saka Merah Putih.
Lebih jauh Irawati menyampaikan bahwa pemerintah melalui BPIP telah menetapkan Asta Cita, delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu poin utama dari Asta Cita adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.
Ia menekankan pentingnya menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam seluruh aspek kehidupan, mulai dari dunia pendidikan, birokrasi, hingga ekonomi dan ruang digital. “Sekolah harus menjadi tempat lahirnya generasi yang tangguh secara karakter dan kuat dalam integritas moral. Birokrasi harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang adil dan berpihak kepada rakyat,” lanjutnya.
Dalam konteks pembangunan ekonomi, Irawati menyoroti perlunya keadilan sosial agar manfaat pembangunan dirasakan seluruh lapisan masyarakat. “Kita harus memastikan bahwa kemajuan ekonomi tidak hanya dinikmati oleh segelintir pihak, melainkan membawa berkah bagi semua,” tegasnya.
Sementara itu, di era digitalisasi yang kian masif, Pancasila juga harus menjadi panduan dalam berinteraksi di ruang maya. Irawati mengajak masyarakat untuk memerangi hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi melalui literasi digital yang beretika.
Upacara diikuti oleh jajaran Forkopimda, aparatur sipil negara (ASN), pelajar, TNI, Polri, serta perwakilan tokoh masyarakat dan organisasi kepemudaan.
“Masa depan Indonesia ada di tangan kita semua. Jika kita ingin mewujudkan Indonesia yang Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan,” tutup Irawati.
Peringatan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni ini diharapkan tidak hanya menjadi peringatan tahunan, tetapi momentum untuk memperkuat semangat kebangsaan, mempererat persatuan, dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (yn/yit)