SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menyatakan kesiapan pemerintah daerah dalam mendukung program hilirisasi industri yang tengah digencarkan pemerintah pusat. Pemkab Kotim siap mempermudah regulasi untuk mendorong percepatan investasi di daerah.
Dalam pernyataannya, Halikinnor menegaskan bahwa hilirisasi tidak bisa menunggu, dan pemda harus proaktif menciptakan iklim investasi yang kondusif.
"Kalau kita di daerah ini mempersiapkan apa yang perlu secara regulasi, maka hilirisasi bisa dilaksanakan. Selama ini kita ekspor barang mentah, padahal kalau diolah jadi barang jadi, nilainya bisa melonjak sampai sepuluh kali lipat," ujarnya, Senin (9/6).
Peran pemerintah bukan sebagai pelaku industri, melainkan sebagai fasilitator. Salah satu yang menjadi perhatian adalah kesiapan infrastruktur dasar seperti pelabuhan dan akses transportasi. Hal ini dinilai sangat memengaruhi keyakinan investor dalam menanamkan modal.
Sebagai contoh, Halikinnor menyebut kawasan Mentaya Seberang yang memiliki potensi investasi besar, bahkan mencapai kisaran Rp16 triliun hingga Rp 17 triliun. Namun, investasi semacam itu memerlukan dukungan infrastruktur dan kepastian regulasi di tingkat daerah.
"Kalau kita hanya menunggu, investor bisa ragu. Apakah pelabuhan kita memadai atau tidak, itu jadi pertimbangan serius. Maka kita harus jemput bola," tegasnya.
Selain isu hilirisasi, Halikinnor juga menyoroti pentingnya upaya reboisasi sebagai langkah menjaga keseimbangan lingkungan dalam proses pembangunan. Pemerintah daerah, telah mengajukan rencana pengurukan sebagai bagian dari strategi pembangunan berwawasan lingkungan.
Langkah ini dinilai penting agar pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan tetap berjalan beriringan, sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan. (yn/yit)