SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar kegiatan siraman rohani bagi aparatur sipil negara (ASN) yang beragama Kristen, Kamis (19/6). Kegiatan ini digelar sebagai upaya membina kerohanian ASN, sekaligus memperkuat karakter pelayanan yang dilandasi nilai-nilai kasih, kejujuran, dan keadilan.
Siraman rohani dihadiri para ASN beragama Kristen dari berbagai perangkat daerah di lingkungan Pemkab Kotim. Acara yang berlangsung di ruang rapat Anggrek Tewu, Gedung A lantai II Setda Kotim, menghadirkan pembicara rohani Pdt. Marni, M.Th dari Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Sampit.
Sambutan Bupati Kotim Halikinnor disampaikan oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Wim Reinardt Kalawa Benung. Dalam sambutannya, bupati menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, dan berharap dapat menjadi wadah pembinaan spiritual sekaligus refleksi bagi para ASN dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
“Dalam pekerjaan kita sebagai ASN, kita memiliki tanggung jawab besar untuk melayani masyarakat. Karena itu sangat penting bagi kita untuk selalu berpegang pada nilai-nilai Kristiani yang mengajarkan kasih, keadilan, dan kejujuran,” ujar Wim saat membacakan sambutan bupati.
Bupati juga menekankan bahwa nilai-nilai tersebut harus tercermin dalam sikap sehari-hari para ASN, baik dalam lingkungan kerja maupun kehidupan bermasyarakat.
“Mari kita jadikan pelayanan kita sebagai bentuk kasih yang nyata. Dalam setiap tugas yang kita jalani, ingatlah bahwa setiap tindakan kita mencerminkan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Tuhan,” lanjutnya.
Ia berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi benar-benar memberikan dampak positif terhadap kualitas kinerja dan integritas ASN. “Kebersamaan dan hubungan antar ASN yang harmonis akan mempermudah segala urusan kita sebagai abdi negara dan abdi masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, dalam siraman rohani yang disampaikan, Pdt. Marni, M.Th mengangkat tema “Bersatu Dalam Keberagaman” berdasarkan 1 Korintus 12:23, dengan pesan utama bahwa setiap orang percaya memiliki fungsi unik dalam tubuh Kristus. Tidak ada yang lebih penting atau kurang penting, semua saling melengkapi.
“Keberagaman dalam tubuh Kristus, baik dari latar belakang, adat, budaya, pendidikan, maupun suku—harus disikapi dengan kasih dan persatuan,” tutur Pdt. Marni.
Ia menekankan pentingnya hidup dalam kesatuan seperti doa Yesus dalam Yohanes 17:21, yakni agar umat Tuhan hidup dalam satu kesatuan kasih dan pelayanan. Ia juga menegaskan bahwa dunia akan mengenal orang percaya dari buah yang dihasilkan, yakni sikap hidup dan perbuatan sehari-hari yang mencerminkan Kristus.
Adapun beberapa nilai hidup orang percaya yang ditekankan dalam siraman rohani tersebut antara lain, saling mengasihi (Yohanes 13:34), saling menolong (Galatia 6:2), saling menguatkan (Yesaya 35:3), saling menegur dan mengingatkan (Amsal 22:6), saling membangun dan menyemangati, menerima keberadaan satu sama lain.
“Tujuan hidup dalam kesatuan adalah agar kita menjadi berkat bagi sesama, memuliakan nama Tuhan, dan menjadi teladan bagi dunia,” ujar Pdt. Marni.
Melalui kegiatan ini, diharapkan agar seluruh ASN yang hadir dapat membawa pulang pesan spiritual ini dalam kehidupan kerja dan pribadi. Pemerintah Kabupaten Kotim berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut, menjadi bagian dari pembinaan keimanan sekaligus peningkatan kualitas pelayanan publik yang berlandaskan kasih dan keteladanan. (yn/yit)
