SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Disdik Kotim) menyatakan dukungan penuh terhadap program pengurangan sampah plastik yang digencarkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Salah satu upaya yang telah lama diterapkan di lingkungan sekolah adalah kebijakan membawa tempat minum sendiri dan pembatasan penggunaan botol plastik sekali pakai.
Kepala Dinas Pendidikan Kotim Muhammad Irfansyah mengungkapkan, sekolah-sekolah di Kotim sebenarnya telah sejak lama menerapkan kebiasaan ramah lingkungan di kalangan peserta didik.
“Kami sangat berterima kasih karena DLH ikut terlibat dalam menyosialisasikan pengurangan sampah plastik. Artinya, bukan hanya Disdik yang mengedukasi, tapi DLH juga ikut mendorong kesadaran itu,” ujarnya.
Irfansyah melanjutkan, pihaknya telah mengimbau seluruh satuan pendidikan agar siswa membawa bekal dan tempat minum sendiri dari rumah. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada air minum dalam kemasan botol sekali pakai.
“Sudah lama sebenarnya kami imbau siswa membawa tempat minum sendiri. Di ruang kelas pun biasanya sudah tersedia galon air isi ulang. Kadang justru muncul persoalan baru, seperti anak-anak saling bertanya siapa yang mengisi galon, atau soal iuran isi ulang. Tapi itu bagian dari pembelajaran tanggung jawab juga. Misalnya iuran Rp2.000 untuk mengisi air galon, kumpulan itu untuk mereka juga,” paparnya.
Terkait kantin sekolah, Irfansyah menegaskan pihaknya juga telah menyampaikan imbauan agar tidak lagi menyediakan atau menjual air minum dalam kemasan sekali pakai. Ia berharap DLH juga bisa aktif turun ke sekolah-sekolah untuk melakukan pemantauan atau memberi teguran bila masih ditemukan pelanggaran terhadap prinsip ramah lingkungan tersebut.
“Kami sudah mengingatkan pihak kantin. Harapannya, DLH juga bisa turut mensurvei dan mengawasi pelaksanaan ini di lapangan,” tegasnya.
Langkah-langkah ini sejalan dengan upaya besar Pemerintah Kabupaten Kotim dalam menekan volume sampah plastik, terutama di lingkungan pendidikan. Disdik berharap sinergi antara sekolah, DLH, dan orang tua murid terus terjalin demi mewujudkan generasi yang peduli lingkungan sejak dini. (yn/gus)