SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Kamis, 17 Juli 2025 12:37
Soroti Minimnya Kehadiran Guru di SMK 6 Palangka Raya
Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Agie.

PALANGKA RAYA – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Agie, meminta Dinas Pendidikan Kalteng untuk memantau kegiatan belajar mengajar di SMK 6 Kelurahan Panjehang, Kecamatan Rakumpit, Kota Palangka Raya.

Dari kegiatan reses ke wilayah setempat beberapa waktu lalu, dirinya melihat minimnya kehadiran guru di sekolah tersebut. Salah satu temuan yang paling memprihatinkan menurutnya,  tidak adanya aktivitas guru di  satu SMK itu, meskipun gedung sekolah terbilang layak dan murid tetap hadir seperti biasa.

“Saya dua hari berada di sana. Satu pun guru tidak terlihat mengajar. Gedungnya bagus, fasilitas juga memadai, bahkan rumah dinas untuk guru tersedia. Tapi manusianya, dalam hal ini gurunya, tidak ada,” ungkap Agie saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (16/7).

Dirinya pun menilai, kondisi ini sangat mempengaruhi kualitas pendidikan pelajar. Bahkan ia menyebut, para murid berpotensi hanya akan lulus secara administrasi sebagai lulusan SMK, namun dari sisi kompetensi, hanya setara lulusan SMP.

“Kalau seminggu cuma satu kali belajar, apa bisa masuk ke otak anak-anak kita? Ini persoalan serius. Mereka datang hanya untuk absen, lalu pulang. Begitu akhir tahun, mereka lulus. Tapi apa yang mereka dapatkan?” ujar Agie yang merasa prihatin.

Dirinya pun mencontohkan, kondisi di SMK Negeri 6 Palangka Raya. Menurutnya, meskipun gedung sekolah terlihat representatif, namun tidak ada aktivitas belajar-mengajar yang berjalan maksimal akibat ketiadaan guru.

“Sekarang, guru tidak hadir, tapi gaji dan tunjangan tetap jalan. Kalau seperti ini terus, lebih baik sekolahnya ditutup saja daripada hanya menghabiskan anggaran,” tegasnya.

Agie pun mendesak Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng untuk segera turun tangan dan menindaklanjuti persoalan tersebut. Ia mengingatkan, pendidikan adalah pondasi utama pembangunan daerah, dan ketidakhadiran guru secara masif merupakan bentuk pengabaian terhadap masa depan generasi muda.

“Kita tidak bisa berharap Kalimantan Tengah maju kalau anak-anak kita hanya menerima ijazah tanpa isi. Ini bukan hanya soal fasilitas, tapi soal tanggung jawab dan komitmen para pendidik,” pungkasnya. (ktr-1/gus)

loading...

BACA JUGA

Kamis, 17 Juli 2025 12:48

Palangka Raya Fair, Perpaduan Hiburan dan Promosi Ekonomi Kreatif

PALANGKA RAYA- Walikota Palangka Raya Fairid Naparin memastikan Palangka Raya…

Kamis, 17 Juli 2025 12:48

Minta Pemprov Turut Tangani Kebersihan Kawasan Car Free Night

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya…

Kamis, 17 Juli 2025 12:47

Dorong UMKM Hebat dan Ekonomi Kuat melalui Palangka Raya Fair 2025

PALANGKA RAYA- Walikota Palangka Raya Fairid Naparin dan Wakil Walikota…

Kamis, 17 Juli 2025 12:46

Dorong Percepatan Realisasi Anggaran

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi, menyambut…

Kamis, 17 Juli 2025 12:46

Wujudkan Pengelolaan Keuangan Lebih Akuntabel dan Transparan

PALANGKA RAYA- Wakil Walikota Palangka Raya Achmad Zaini, menghadiri rapat…

Kamis, 17 Juli 2025 12:45

Dukung Operasi Patuh Telabang

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya…

Kamis, 17 Juli 2025 12:39

Pemprov Kalteng Siap Dukung Hilirisasi Nasional

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran, mengikuti…

Kamis, 17 Juli 2025 12:37

Soroti Minimnya Kehadiran Guru di SMK 6 Palangka Raya

PALANGKA RAYA – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng)…

Rabu, 16 Juli 2025 17:39

Dorong Penguatan UMKM dan Pariwisata Lokal

PALANGKA RAYA– Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Palangka Raya…

Rabu, 16 Juli 2025 17:38

Dorong Optimalisasi Penerimaan Pajak

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi, mendorong…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers