PALANGKA RAYA – Anggota Komisi II DPRD Kalteng, Bambang Irawan meminta Bank Kalteng untuk memanfaatkan momen Car Free Night atau Betang Night sebagai sarana promosi produk perbankannya.
Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap malam minggu itu diikuti oleh banyak pelaku UMKM. Namun sayangnya banyak para pelaku usaha di sana lebih menggunakan bank swasta maupun bank pelat merah dibandingkan Bank Kalteng sebagai sarana transaksi nontunai.
“Padahal ini momentum besar. Sayangnya, Bank Kalteng justru tidak hadir aktif di lapangan. Mereka harusnya membina, merangkul, dan memberi dukungan kepada UMKM,” Katanya, Rabu (23/7/2025).
Ia juga mengkritik ketergantungan Bank Kalteng terhadap penyertaan modal dari pemerintah. “Kalau setiap tahun hanya mengandalkan penyertaan modal tanpa turun ke lapangan, Bank Kalteng tidak akan berkembang. Jangan sampai nasibnya seperti bank-bank daerah lain yang stagnan,” ujarnya.
Bambang mendorong agar Bank Kalteng lebih agresif dalam menjangkau UMKM dan menyalurkan KUR sebagai upaya pemberdayaan ekonomi.
Terkait pelaksanaan Betang Naik setiap akhir pekan, ia menyarankan agar kegiatan cukup digelar sebulan sekali atau dua kali agar tidak kehilangan daya tarik dan efisiensi anggaran.
“Kalau terlalu sering, orang bosan. Beban petugas juga besar. Idealnya dibuat momentum berkala yang benar-benar berdampak,” katanya.
Ia juga menolak wacana relokasi kegiatan dari Bundaran Besar, karena dinilai sebagai pusat aktivitas warga. “Cukup dilakukan penyesuaian. Jangan sampai Palangka kehilangan ikon utama. Kita perlu ruang publik yang bisa jadi daya tarik wisata,” ujarnya.
Menurutnya, Kalteng belum memiliki ikon wisata kuat. “Orang luar cuma tahu Tanjung Puting. Harus ada upaya branding destinasi secara serius dari Dinas Pariwisata,” pungkasnya. (ktr-1/fm)