PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya terus memperkuat tata kelola pemerintahan yang efektif dan akuntabel. Salah satunya melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Risiko dan Penyusunan Risk Register yang dibuka oleh Pj. Sekda Arbert Tombak mewakili Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, Kamis (24/7/2025).
Kegiatan yang digelar di Hotel Altrue Palangka Raya itu diikuti oleh para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta jajaran terkait di lingkungan Pemkot Palangka Raya.
Ditekankan melalui kegiatan ini, ASN di lingkungan Pemkot Palangka Raya diharapkan mampu menyusun risk register secara komprehensif, sehingga setiap program memiliki landasan antisipatif terhadap potensi kegagalan maupun kendala di lapangan.
Arbert menegaskan bahwa penerapan manajemen risiko kini menjadi bagian tak terpisahkan dari praktik pemerintahan yang modern. “Manajemen risiko adalah pilar penting dalam menciptakan pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,” ujarnya.
Ia menekankan, risiko yang tidak dikenali dan tidak dikelola dengan baik dapat menjadi hambatan serius bagi pencapaian tujuan pembangunan daerah. Karena itu, seluruh perangkat daerah dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun strategi mitigasi risiko.
“Risiko dalam pemerintahan bukan sekadar potensi kegagalan internal, tapi juga bisa berdampak terhadap kualitas pelayanan publik. Maka dari itu, penerapan manajemen risiko bukan lagi pilihan, melainkan keharusan,” tegasnya.
Arbert menambahkan, juga mengajak seluruh peserta bimtek untuk aktif berdiskusi dan memanfaatkan forum tersebut sebagai ajang peningkatan kapasitas.
Menurutnya, dinamika pemerintahan yang semakin kompleks menuntut kesiapan organisasi dalam menghadapi berbagai tantangan dan ketidakpastian.
“Perencanaan yang baik harus disertai dengan mitigasi risiko yang matang, agar setiap program pembangunan berjalan tanpa hambatan berarti,” pungkasnya. (daq/fm)