PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya berkomitmen membangun infrastruktur dasar yang memadai dan berkelanjutan. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat, rogram peningkatan jalan dan drainase digencarkan di tahun 2025, untuk mewujudkan kota yang nyaman, tertata, dan layak huni.
Dengan mengedepankan pendekatan kolaboratif dan berorientasi pada kesejahteraan warga, Pemkot Palangka Raya menargetkan terwujudnya kota yang tidak hanya maju secara infrastruktur, tetapi juga tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
Walikota Palangka Raya Fairid Naparin menyatakan, hampir seluruh kegiatan peningkatan jalan dan drainase tahun ini telah berjalan. Progresnya telah mencapai sekitar 80 persen, sedangkan pekerjaan drainase rata-rata telah berjalan antara 30 hingga 60 persen. Proyek itu ditargetkan selesai tepat waktu sesuai jadwal.
“Program ini adalah perwujudan visi kami bersama wakil walikota, yang secara tegas menempatkan infrastruktur sebagai salah satu prioritas utama dalam pembangunan,” ungkapnya.
Fairid merinci, terdapat 49 titik proyek peningkatan jalan yang tengah dikerjakan di berbagai kawasan strategis. Antara lain Jalan Badak, Mahir Mahar V, Tingang, Menteng XIX, Pangeran Samudera, serta sejumlah jalan lingkungan yang mendukung konektivitas antar permukiman.
Selain itu, pembangunan dan rehabilitasi drainase juga difokuskan di 19 titik prioritas. Beberapa titik penting meliputi Jalan Embang, Meranti III, Bukit Raya XV, dan Jalan Garuda XI. Untuk memperkuat pengendalian genangan air, DPUPR juga melaksanakan program pemeliharaan drainase sepanjang lebih dari 145 ribu meter di enam kelurahan, dengan melibatkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
Fairid menekankan, upaya pembangunan infrastruktur ini berjalan seiring dengan program strategis lain, seperti revitalisasi rumah ibadah ramah anak dan lansia, pelatihan ekonomi kreatif, subsidi modal bagi UMKM, operasi pasar murah, hingga beasiswa pendidikan.
“Komitmen kami bukan hanya membangun secara fisik, tetapi juga membangun kesadaran kolektif masyarakat. Karena menjaga hasil pembangunan adalah tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (daq/gus)