PALANGKA RAYA – Kondisi kabut asap yang melanda Kota Palangka Raya selama sebulan ini berdampak terhadap terganggunya kesehatan masyarakat. Jarak pandang akibat kabut asap makin menurunhingga 10 meter - 20 meter saja, seperti Sabntu (26/9).
Anggota Komisi C DPRD Kota Budi Susilo mengatakan, sebaiknya puskesmas selalu siaga selama kabut asap masih terjadi. Kesiagaan tersebut supaya masyarakat yang terkena penyakit akibat kabut asap dapat diantisipasi sedini mungkin.
“Kami minta pemerintah kota melalui dinas terkait menginstruksikan semua puskesmas yang ada di daerah itu tetap siaga karena dampak kabut asap semakin hari semakin parah,” katanya Sabtu (26/9).
Menurut dia, berdasarkan jam kerja normal puskesmas tidak memungkinkan untuk melayani penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) sehingga pelayanannya harus dimaksimalkan. Sebab pertolongan pertama penderita ISPA bisa dilakukan di puskesmas, karena itu ia mengimbau semua puskesmas bisa melayani secara maksimal.
Selain itu, bukan hanya puskesmas yang lebih disiagakan, kata Budi, puskesmas pembantu pun turut andil dalam membantu masyarakat untuk antisipasi dampak kabut asap seperti ISPA dan penyakit sejenisnya.Dia mengatakan, yang paling dikhawatirkan terkena imbas kabut asap adalah anak-anak dibawah umur, ibu hami (Bumil) dan orang lanjut usia (lansia).
“Puskesmas juga diminta sigap memberi pertolongan kepada masyarakat yang terganggu kesehatannya akibat kabut asap yang hingga kini masih terjadi,” ucap Politisi PDIPitu.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya selaku instansi teknis yang mengurus masalah ISPA itu menyatakan sudah melakukan upaya untuk memberikan pelayanan, meski saat ini ISPA sudah masuk pada status KLB.
Kepala Dinkes Tiur Simatupang mengatakan bahwa sebagai tindak lanjut dampak kabut asap, pihaknya telah menginstruksikan puskesmas di daerah itu untuk memaksimalkan pelayanan. Selain itu, pembagian masker, sosialisasi bahkan mengoperasikan puskesmas keliling juga sudah dilakukan.
Khusus untuk pusling, target utamanya memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang dilihat cukup jauh dari pusat kesehatan di daerahnya. Selain itu, pusling diaktifkan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara langsung pada masyarakat.
“Pada saat kabut ini tentunya pelayanan kesehatan masyarakat sangat di perlukan. Salah satunya dengan pusling itu, kita secara mobile memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Palangka Raya,” ujarnya.(sho/vin)