PALANGKA RAYA – Penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Provinsi Kalimantan Tengah cukup tinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalteng, penderita ISPA per Agustus 2015 mencapai 6.764 kasus. Jumlah itu meningkat, karena kabut asap yang makin pekat dengan bau menyengat.
Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Yaeser Wawan mengatakan, jumlah penderita ISPA terbanyak tersebar di kabupaten/kota. Paling banyak di Palangka Raya sebanyak 2.287 kasus, disusul Barito Timur 1.093 kasus, Kotawaringin Timur 753 kasus, Kotawaringin Barat 490 kasus, dan Seruyan 346 kasus.
Kemudian, Kabupaten Pulang Pisau 138 kasus, Kapuas 248 kasus, Barito Utara 239 kasus, Barito Selatan 228 kasus, Gunung Mas 138 kasus, Lamandau 220 kasus, Sukamara 165 kasus, Murung Raya 153 kasus, dan Katingan 57 kasus.
”Jumlah penderita ISPA di Kalteng ini meningkat. Pada Juli sebanyak 6.033 kasus, sedangkan Agutus mencapai 6.764 kasus,” tegasnya.
Dia memperkirakan penderita ISPA September lebih meningkat dibandingkan Agustus 2015. Pasalnya, musim kemarau diprediksi akan berakhir hingga November mendatang. Masih panjangnya musim kemarau tentunya membuat aktivitas membakar lahan masih terjadi.
”Kualitas udara di Palangka Raya saat ini sudah masuk kategori tidak sehat. Artinya, dapat merugikan kesehatan pada sejumlah populasi yang terpapar. Untuk itu, masyarakat disarankan membatasi aktivitas di luar rumah. Perlu persiapan ruang khusus untuk perawatan ISPA berat di rumah sakit, puskesmas, aktivitas bagi penderita jantung harus dikurangi,” ucapnya.
Selain itu, stok masker milik Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng saat ini akan didistribusikan ke sejumlah kabupaten/kota di Kalteng. Rinciannya, Sukamara sebanyak 1.000 lembar, Kotawaringin Barat 2.000 lembar, Seruyan 1.000 lembar.
Kemudian, Kabupaten Kotawaringin Timur 1.000 lembar, Katingan 2.000 lembar, Palangka Raya 1.000 lembar, Gunung Mas 1.000 lembar, Pulang Pisau 1.000 lembar, Kapuas 1.000 lembar, Barito Timur 1.000 lembar, Barito Selatan 2.000 lembar, Barito Utara 1.000 lembar, dan Murung Raya 1.000 lembar.
”Untuk Kabupaten Lamandau dan Katingan tidak diberikan masker yang menjadi stok Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, karena dua kabupaten tersebut masih banyak memiliki stok masker,” tandasnya. (arj/ign)