KUALA PEMBUANG – Lambannya pemberian rekomendasi dari dinas terkait untuk Fitrianto (66) penderita usus buntu warga Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan, mendapat respon dari Komisi C DPRD Seruyan.
Ketua Komisi C DPRD Seruyan H Bambang Yantoko mengatakan, pihaknya cukup prihatin akan peristiwa tersebut bahkan keluhan dari warga yang sakit dan memang perlu bantuan pemerintah kabupaten untuk mendapatkan pelayanan kesehatan responnya sangat lamban.
”Kasus seperti ini harus segera, jangan lambat karena mereka memang membutuhkan,” ujarnya saat memanggil Plt. Kepala Dinkes Seruyan, Mahdiniansyah diruangan Komisi C DPRD Seruyan. Senin (12/10).
Dikatakannya, dalam kasus seperti ini seharusnya perlu pembenahan dari pemerintah kabupaten agar membentuk pelayanan satu pintu, jika menemui masalah seperti ini sehingga warga kita yang sakit dan memang membutuhkan bantuan segera tertangani. ”Ini perlu diperbaiki sehingga tidak ada lagi keluhan warga kita yang sakit,” tegasnya waktu itu didampingi Hadinur.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinkes Mahdiniansyah mengatakan, permasalahan untuk bapak Fitrianto memang masuk ke Dinkes, dimana memang ketika berkas masuk kita cukup bingung karena bapak Fitrianto tidak ingin dirawat menggunakan BPJS sehingga kita perlu mengkaji aturan agar tidak ada permasalahan ke depannya.
Menurutnya, memang dalam masalah ini perlu perbaikan untuk kita semuanya, dimana dari segi aturan serta sistem perlu diperbaiki, sehingga ketika ada permohonan tidak serta merta harus dibantu sepenuhnya sebelum adanya tim verifikasi yang bisa menentukan besaran dana yang dibutuhkan. ”Ini perlu pembenahan sehingga bantuan itu tepat sasaran,” katanya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, pihaknya sudah mengeluarkan rekomendasi untuk Fitrianto, dimana dana yang dibutuhkan sekitar Rp 16 juta dan tinggal proses pencairan di DPKAD Seruyan. (hen/fin)