PALANGKA RAYA – Musibah kebakaran di pemukiman padat penduduk kembali terulang. Kobaran api melahap 23 bangunan di Jalan Kahanjak, Flamboyan Bawah RT 07 dan 04, RW VIII, Kelurahan Langkai, Palangka Raya, Rabu (14/10) sekitar pukul 02.30 WIB.
Tidak ada korban jiwa manusia dalam insiden yang bertepatan dengan Tahun Baru Islam tersebut. Seekor monyet milik warga setempat tewas terpanggang. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Sebanyak 23 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal.
Kuat dugaan api berasal dari arus pendek listrik hingga mengakibatkan korsleting dari rumah Komarudin (45) yang disewa Wahyu (40) yang belum diketahui keberadaannya. Musibah itu langsung ditangani Polres Palangka Raya. Dari TKP, tim identifikasi mengamankan kompor dan meteran listrik.
Akibat kebakaran itu, tidak banyak harta benda korban terselamatkan. Namun, kinerja petugas pemadam kebakaran mendapat apresiasi warga karena respons cepat untuk menjinakkan kobaran api hingga tidak merembet ke lokasi lain.
Kapolres Palangka Raya AKBP Jukiman Situmorang belum berani memastikan asal kebakaran. Namun, ia menegaskan, tidak ada unsur sabotase. Kebakaran itu masih diselidiki.
”Dari hasil olah TKP, Polisi mengamankan kompor yang terbakar. Kemudian saklar listrik. Untuk Wahyu, petugas masih melakukan pencarian. Namun, saya pastikan tidak ada unsur kesengajaan,” tutur Kapolres saat meninjau lokasi.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim Inafis Polda Kalteng dalam melakukan olah TKP. Polres Palangka Raya juga memberikan bantuan berupa 100 karung beras dan 10 dus mie instan, serta pakaian layak pakai.
”Jadi, di sisi lain menyelidiki, di kesempatan lain kami juga membantu, karena ini demi masyarakat,” pungkasnya didampingi Kapolsek Pahandut AKP Gede Eka Yudharma.
Ketua RT 07 Saubari mengatakan, api berasal dari rumah yang disewa Wahyu. Namun, keberadaannya belum diketahui dan selulernya tidak aktif. Pihaknya mengharapkan bantuan segera disalurkan kepada korban kebakaran.
”Kami harapkan sembako dan pakaian bisa segera disalurkan, walaupun sudah beberapa bantuan telah diterima warga,” ucapnya.
Dia menuturkan, saksi pertama yang melihat api adalah Jambran, warga yang tinggal di lanting. Dia berteriak dan melihat api masih berada di rumah yang disewa Wahyu. Puluhan warga menggunakan mesin kelotok dan slang langsung menyiramkan air ke api. Namun, karena bagian bangunan terbuat dari kayu, api dengan cepat merembet.
”Tetapi tidak lama berselang, warga lainnya termasuk petugas pemadam kebakaran berdatangan dan memadamkan api,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pemadam Kebakaran Kota Wawan Berlinson mengatakan, dalam memadamkan api, pihaknya kesulitan mencapai lokasi karena tidak ada akses jalan. Namun, berkat kerja sama BPK, dalam waktu sekitar 20 menit api mampu diantisipasi.
”Untung api cepat dijinakan dan angin tidak berembus lebih kencang. Saya salut dengan kerja sama BPK untuk mengatasi kebakaran tersebut,” tegasnya. Pantauan Radar Palangka, para korban musibah kebakaran mendapat bantuan dari berbagai pihak, termasuk Walikota Palangka Raya H M Riban Satia, Tagana, dan pihak lainnya. (daq/ign)