SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Kamis, 26 Januari 2017 17:29
Sudah Dapat Uang Baru? Warga Sampit Masih Ragu Belanjakannya

Rp 2 Miliar Sudah Beredar di Kotim

SUDAH BEREDAR: Uang baru emisi 2016 yang telah dikeluarkan secara resmi kini telah beredar di Kotim sekitar Rp 2 miliar.(SERA DIYA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Uang baru emisi 2016 sudah mulai beredar di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Sampai saat ini, peredaran uang baru di Bumi Habaring Hurung mencapai Rp 2 miliar. Namun, sebagian warga disebut-sebut masih ragu menggunakan uang tersebut.

”Uang pecahan baru dari kertas sampai logam sudah ada. Namun, masih terbatas. Sampai hari ini, sekitar Rp 2 miliar yang beredar di perbankan di Sampit,” kata Kepala BRI Cabang Sampit Tasurun, Rabu (25/1).

Uang emisi 2016, lanjutnya, sudah mulai beredar sejak diterbitkan pada 19 Desember lalu dan dicetak langsung oleh Perum Peruri (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia). Uang baru tersebut memiliki warna yang hampir sama dengan uang lama untuk memudahkan masyarakat mengenalinya. Hanya desain dan foto pahlawan yang berbeda.

Gambar pahlawan yang digunakan untuk lembaran uang baru tersebut, yakni Ir H Djuanda Kartawidjaya untuk Rp 50 ribu; GSSJ Ratu langi untuk pecahan Rp 20 ribu; Frans Kaisiepo untuk pecahan uang Rp 10 ribu; KH Idham Chalid untuk pecahan Rp 5 ribu; Mohammad Hoesni Thamrin untuk pecahan Rp 2 ribu; dan Tjut Meutia untuk pecahan Rp 1.000.

Tasurun menyebutkan, uang baru yang telah beredar di Kotim, semuanya bermuara dari kas titipan Bank Indonesia (BI) dan didistribusikan ke delapan bank di Kotim. ”Pengelola kas titipan BI itu kan BRI. Anggotanya ada delapan, yaitu BRI, Bank Mandiri, BNI, BCA, BSM, Sinarmas, Maybank, dan BPK,” jelasnya.

Pendistribusian uang baru, lanjutnya, masih tidak bisa dilakukan secara besar-besaran. Sebab, saat ini jumlah uang baru yang di-dropping ke Sampit masih terbatas. Pengiriman uang baru ke kas titipan dilakukan secara bertahap.

”Hanya saja, uang emisi baru belum dimasukkan ke ATM BRI dan  bank lainnya. Saat ini yang ada di ATM hanya uang emisi 2014, karena keterbatasan jumlah uang. Yang Rp 2 miliar itu di-drop-nya tidak sekaligus juga, tapi bertahap,” jelasnya.

Rencananya, lanjut Tasurun, pencetakkan uang baru dengan jumlah yang lebih besar akan dilakukan pada Maret. Jika uang baru sudah dicetak lebih banyak, peredarannya akan lebih luas.

Saat ini, lanjut Tasurun, perlu ada pengenalan dan sosialisasi terlebih dulu kepada masyarakat mengenai uang baru sebelum distribusi uang beredar lebih luas. Pasalnya, masih ada cukup banyak warga yang ragu menerima uang baru sebagai alat pembayaran yang sah.

”Kita tidak bisa maksa juga kalau ada pedagang yang belum berani dibayar dengan uang baru, karena belum ada sosialisasi besar-besaran juga. Saat ini sementara kita baru sosialisasikan dengan cara menampilkan contoh uang baru di counter depan setiap bank,” tandasnya. (sei/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers