PALANGKA RAYA – Penjabat Gubernur Kalteng Hadi Prabowo menginstruksikan kabupaten/kota dengan tingkat kepekatan asap tergolong parah, agar melakukan evakuasi terhadap warga yang rentan terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Pemerintah daerah diminta menyediakan rumah singgah tempat penampungan warga yang dievakuasi.
”Kita harus segera melaksanakan evakuasi masyarakat dengan memberikan rumah singgah bagi masyarakat tidak mampu. Juga harus segera menentukan kriteria untuk melaksanakan evakuasi ini," kata Hadi Prabowo, Sabtu (17/10).
Hadi juga memerintahkan setiap puskesmas menyosialisasikan bahaya asap. Selain itu, rumah ibadah juga diminta mengumumkan bahaya bencana kebakaran dan kabut asap. Di sisi lain, pemerintah akan membagikan masker di semua titik di wilayah kabupaten dan Kota Palangka Raya.
”Karena ini sudah sangat berbahaya, kita instruksikan agar seluruh puskesmas diumumkan tentang bahaya asap. Begitu juga di rumah ibadah, kita minta juga disampaikan. Kita sudah membagikan 100 ribu masker dan masih tersedia 53 ribu masker. Ini nanti harus dibagikan ke seluruh kabupaten/kota," tuturnya.
Terhadap warga yang menderita karena asap, pemerintah juga akan melakukan pelayanan kesehatan keliling, terutama bagi yang terdampak, seperti bayi dan ibu hamil. ”Pelaksanakan pengobatan gratis di daerah sudah harus dilakukan. Untuk itu, bupati/wali kota serta pejabat eselon harus tetap berada di tempat selama masa tanggap darurat. Ini untuk memudahkan koordinasi penanganan bencana kebakaran dan asap serta dampaknya," katanya.
Hadi juga menginstruksikan masyarakat yang terdampak asap diberikan tambahan gizi, susu, makanan, dan lain-lain, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil yang tidak mampu. ”Kita juga akan memberikan bantuan Sembako bagi masyarakat tidak mampu," tandasnya.
Seperti diberitakan, kualitas udara di Palangka Raya pada Jumat lalu memburuk. Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan membuat suasana kota terlihat menguning dan suram sepanjang hari. Tingkat pencemaran melonjak hingga mencapai 13 kali lipat lebih berbahaya.
Jarak pandang sangat pendek, hanya di bawah 100 meter. Akibatnya, aktivitas di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya lumpuh. ”Hari ini konsentrasi peningkatan partikulat naik drastis. Diharapkan warga mengurangi aktivitas di luar ruangan dan harus menggunakan masker,” kata Prakirawan BMKG Bayu Umbara.
Catatan Radar Palangka, evakuasi terhadap warga yang rentan terkenda ISPA baru dilakukan di Palangka Raya. Daerah lain seperti Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dengan tingkat kepekatan tergolong parah, belum melakukan evakuasi. Kebijakan evakuasi juga masih dipertimbangkan Pemkab Kobar karena kepekatan asap masih belum tergolong berbahaya. (arj/ign)