PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalteng diminta lebih keras lagi memperjuangkan masyarakat yang menderita karena kabut asap. Desakan itu diberikan puluhan anggota Lembaga Swadaya Rakyat Laskar Pembela Masyarakat Tertindas dengan mendatangi kantor DPRD Kalteng, Selasa (20/10). Mereka membagikan masker kepada para wakil rakyat yang notabene berduit itu.
”Ini simbol ketidakpercayaan. Bagaimana tidak, dewan tidak mampu menekan pemda untuk meminta perhatian pusat. Ini keadaan sudah sangat mematikan, sudah tidak layak. Untuk itu, kami berikan masker agar mereka bisa melakukan hal terbaik,” kata Ketua LSR Agantisansyah.
Dia mengatakan, pembagian masker difokuskan ke kantor DPRD sebagai bentuk masyarakat peduli dengan kabut asap. Artinya, untuk menyampaikan keluhan ke pemerintah, sulit dilakukan oleh rakyat, sehingga mereka menjaga wakil-wakil rakyat ini supaya jangan sakit.
”Bila mereka sakit, siapa yang menyampaikan keadaan ini. Teriakan masyarakat walau sampai putus lehernya juga nggak akan didengar,” ujar Agantisyah.
Melalui kegiatan itu, dia berharap wakil rakyat bisa menyampaikan kondisi Kalteng dan apa yang diperlukan. Pihaknya mengeluhkan buruknya perhatian instansi terkait dalam penanganan bahaya asap yang kini dirasakan seluruh warga Kota Palangka Raya.
”Pemerintah pilih kasih. Masyarakat saat ini membutuhkan penyuluhan dan tindakan nyata, terutama terkait ISPA dan pencegahanya,” katanya.
Menanggapi aksi tersebut, anggota Komisi B DPRD Kalteng Lodewik Christopel Iban menuturkan, dewan sudah mulai menganggarkan untuk mengatasi keadaan akibat kebakaran lahan. Pihaknya juga mendesak pemda agar lebih maksimal berkomunikasi kepada pemerintah pusat.
”Kami juga akan lakukan pemanggilan kepada pemda, kenapa ini terjadi. Bukannya makin baik, malah makin mengerikan dan terlihat Kalteng dianaktirikan,” ucapnya.
Ke depan, lanjutnya, Dewan telah meminta agar dalam satu rukun tetangga (RT), memiliki beberapa sumur bor dan peralatan pemadaman api. Dia juga meminta masyarakat tidak menyalahkan pemerintah, karena bekerja tergantung anggaran.
”Saya melihat pemda sudah maksimal, tetapi pemerintah pusat belum, padahal daerah yang terbakar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah pusat. Ya, kaya dianaktirikan Kalteng ini,” pungkasanya. (daq/ign)