SAMPIT – Warga di pesisir Sungai Mentaya, Kotim, mempunyai cerita buruk terkait hubungan dengan buaya muara. Banyak yang sudah jadi korban. Nah, di saat seperti ini, reptil itu diyakini hijrah dari muara ke perairan dalam kota. Kemudian, populasinya diperkirakan bertambah.
”Hendaknya warga hati-hati dan mengurangi aktivitas di sungai,” kata Komandan Pos BKSDA Sampit Muriansyah, Kamis (22/10).
Muri belum memastikan kapan tim akan turun ke lokasi. Ini dikarenakan BKSDA Pos Sampit masih terkendala peralatan dan keterbatasan personel.
Dia menyebut, sejauh ini belum menerima laporan adanya gangguan buaya. Tapi dirinya membenarkan bahwa kemunculan buaya memang sering dikabarkan ke pihaknya.
BKSDA juga belum pernah mendata secara pasti berapa jumlah buaya yang ada di perairan Sungai Mentaya saat ini. Namun diperkirakan populasi buaya memang diyakini bertambah setiap waktunya.
Sebelumnya, sejumlah warga di Jalan Ir Juanda, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa baru Ketapang, Sampit, mengaku kerap kali melihat penampakan buaya muara di perairan sekitar tempat mereka tinggal.
Beberapa waktu lalu seorang warga yang terluka karena disambar buaya saat beraktivitas di sungai kecil. Warga tersebut mengalami luka, namun diduga buaya yang menyerang tersebut bukan buaya muara melainkan buaya sapit. (oes)