PULANG PISAU – Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo diminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar untuk menjaga Kawasan Taman Nasional (KTN) Sebangau di Kecamatan Sebangau Kuala.
Menurut Edy Pratowo, pesan khusus Menteri LHK tersebut sangat serius dan berdasar, pasalnya kondisi kebakaran saat ini sungguh hebat dan titik-titik api bisa terpantau dengan mudah melalui satelit, dikhawatirkan menyasar kawasan Sebangau.
Kepada awak media, Edy Pratowo menginstruksikan jajarannya untuk bisa menjaga kawasan Sebangau dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi saat ini.
“Ibu menteri LHK meminta kami untuk benar-benar menjaga Sebangau, sebab kawasan tersebut sudah menjadi lokasi hutan lindung yang kaya potensi alam, hewan dan satwa liar,” kata Edy seusai melepas kepulangan menteri menggunakan empat helikopter dari lapangan di Desa Mantaren II, Sabtu (24/10) pekan tadi.
Menurut Edy, hutan Sebangau sangat terkenal hingga mancanegara dan ekosistem yang bisa menarik peneliti. Kepada Menteri LHK dirinya menyampaikan kondisi terkini keadaan Hutan Sebangau.
Beberapa waktu lalu, api sempat masuk ke daerah Sebangau tapi sempat dikendalikan. Kondisi lahan-lahan Sebangau didominasi lahan gambut, ini yang menyebabkan mudah terbakar.
Taman Nasional Sebangau terbagi tiga wilayah yakni wilayah Pulang Pisau, wilayah Palangka Raya dan sebagian lagi masuk Kabupaten Katingan. Memang penanganannya harus memerlukan kerjasama dan koordinasi yang baik dengan daerah lain.
“Daerah Sebangau termasuk wilayah yang rentan terjadi kebakaran, makanya jauh-jauh hari kami melakukan upaya pencegahan dengan melibatkan masyarakat, aparat desa dan menggandeng aktivis lingkungan,” terang Edy Pratowo.
Edy menegaskan, musim kemarau tahun ini lebih panjang dan potensi api menyebabkan kebakaran lahan sangat besar serta sulit dihindari.
Terpisah, ketika awak media ini mencoba mengkonfirmasikan kondisi terkini terhadap pengelolaan Kawasan Taman Nasional (KTN) Sebangau. Nomor kontak Dedy, pengelola KTN Sebangau tidak mengangkat, pesan singkat yang dikirim pun tidak dibalas. (ds/fm)