SAMPIT ­– Tikungan maut di Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, memakan korban, Kamis (17/8) kemarin. Dua orang tewas saat sebuah pikap terlibat kecelakaan dengan truk. Pikap ringsek. Dashboard-nya hancur. Ban pecah. As roda patah. Atas permintaan keluarga, kedua korban sudah dipulangkan meski sempat dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit.

Dua orang yang tewas itu adalah Syaifullah (24) dan Fahrurraji (29). Keduanya adalah penjual ikan asal Tangkisung, Tana Laut. Seperti yang dituturkan keluarga korban, mereka mendapat laporan dari polisi via telepon bahwa keduanya terlibat kecelakaan.

”Awalnya, polisi menelepon kami bahwa keponakan saya yang bernama Syaifullah mengalami kecelakaan dan meninggal dunia di tempat. Polisi mengatakan bahwa lokasi tabrakannya di Parenggean, tapi setelah kami cek ke sana, ternyata sudah diantar Satlantas ke kamar mayat (RSUD dr Murjani),” kata Sabri, paman korban, saat ditemui di kamar mayat Rumah Sakit dr Murjani, Sampit.

Kastro, penjaga kamar mayat RS Dr Murjani, menerangkan bahwa saat diantarkan, kondisi kedua mayat luka parah. ”Diantarkan sekitar pukul 10:00. Yang mengantar unit laka lantas Pundu. Kondisi mayat Syaifullah patah tulang leher, kemungkinan itu yang menyebabkan dia tewas. Sedangkan Fahrurraji, kepalanya remuk. Saya sudah menjahitnya tadi. Ada kira-kira ratusan jahitan,” katanya.

Keluarga korban yang lainnya, Eni, menyebutkan bahwa dari keterangan polisi, kejadian berawal saat pikap yang ditumpangi kedua korban melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Banjarmasin menuju Sampit, untuk mengantarkan pesanan ikan.

Di sebuah tikungan jalan, pikap menabrak dump truk yang melaju dari arah berlawanan. Akibatnya, pikap ringsek bagian depannya, dashboard-nya hancur, bannya pecah, dan as rodanya patah. Jenazah korban sudah dipulangkan menggunakan ambulans pukul 12:30 kemarin atas permintaan keluarga. (rm-83/dwi)