PANGKALAN BUN - Selama bertahun-tahun warga Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dihadapkan pada buruknya infrastruktur jalan permukiman berupa jembatan Kayu Ulin.
Jembatan kayu yang menjadi ruas jalan utama menuju jalan poros lintas Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama itu saat ini terdapat puluhan lubang, akibat tidak mampu lagi menahan beban kendaraan yang melintas.
Tambal sulam terhadap papan jembatan yang patah dengan papan baru bukan hanya sekali dua kali, tetapi sudah tidak terhitung jumlahnya, namun beberapa bulan kemudian sudah kembali patah dan meninggalkan lubang menganga yang membahayakan warga.
Pemerintah kelurahan setempat bahkan sudah sering menganggarkan pembelian ratusan keping papan Ulin baru, namun lantaran terus-terusan rusak, anggaran sudah tidak mencukupi.
Bahkan, warga berinisiatif memasang dengan papan biasa untuk menutupi lubang-lubang tersebut. Sementara lubang yang tidak bisa ditambal hanya diberi tanda pohon kering.
Sayangnya, pemerintah daerah seolah tutup mata, beberapa kali pergantian kepala daerah, usulan untuk peningkatan jembatan tersebut melalui Musrenbang tak kunjung dikabulkan.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kobar, Hasyim Muallim bahkan menyebut bahwa infrastruktur jembatan di permukiman Raja Seberang sudah tidak layak, dan tidak relevan lagi dengan perkembangan transportasi yang semakin padat. “Kalau menurut saya sudah urgen (darurat) dan sangat mendesak untuk dilakukan peningkatan dengan jalan permanen,” ujarnya, Rabu (25/5).
Menurutnya Dinas Perkim dalam hal itu pada tahun 2020 sudah melakukan perencanaan terhadap pembangunan di ruas jalan jembatan yang berada di antara RT 02 dan RT 03. Namun karena kendala pandemi dan refocusing anggaran maka ditunda terlebih dahulu.
Ia juga menyebut bahwa pihaknya saat ini sedang mengupayakan anggaran melalui APBN, bila upaya tersebut berhasil maka infrastruktur akan diganti, dengan pile slab. “Kita buat untuk dari tepi bantaran Arut Pile Slab, kemudian di lokasi yang tidak ada permukiman baru dilakukan penimbunan dengan agregat,” sebutnya. (tyo/sla)