KASONGAN – Puluhan tokoh masyarakat, agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, dan organisasi kemasyarakatan (ormas) di Katingan mengikuti pembekalan program kampanye gizi nasional (KGN) 2017-2018 di Aula Bappelitbang Katingan, Kamis (14/9).
Fasilitator KGN Katingan Linggar Jati mengatakan, kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di tujuh kecamatan se-Katingan, seperti Katingan Kuala, Tasik Payawan, Katingan Hulu, Marikit, Petak Malai, Sanaman Mantikei, dan Pulau Malan.
"Tapi teknisnya akan diserahkan kepada para tokoh agama, masyarakat, dan orang-orang yang telah mengikuti pembekalan ini. Selain itu, program ini juga akan menyasar ke sejumlah desa dan posyandu," ungkapnya.
Narasumber dari Dinas Kesehatan Katingan Elsa Natalia menuturkan, peran tokoh masyarakat, agama, dan sebagainya sangat penting dilibatkan dalam mengampanyekan gizi nasional tersebut. Sebab, biasanya masyarakat akan lebih percaya, menyerap, dan menangkap apa yang disampaikan orang-orang yang ditokohkan.
"Momentum penyampaian masalah gizi ini bisa diselipkan pada saat khotbah, arisan, kebaktian, kegiatan karang taruna, kegiatan pramuka, dan lain sebagainya," kata Elsa.
Kabid Pembangunan Masyarakat Bappelitbang Katingan Hotden Manto Manalu menuturkan, persoalan gizi atau pembangunan manusia adalah proyek jangka panjang pemerintah. Namun, kebanyakan saat ini lebih berfokus pada bidang pembangunan infrastruktur.
"Sehingga cukup penting kiranya apabila kita mulai memikirkan terkait stunting ini ke depan. Karena yang menikmati dan yang membangunnya adalah manusia itu sendiri," katanya.
Sekretaris Kantor Kementerian Agama Surian Noor menuturkan, kehadiran tokoh agama, masyarakat, pemuda, dan ormas lainnya sangat penting pada upaya cegah stunting. Pasalnya, mereka adalah corong informasi dan lebih dipercaya masyarakat di lingkungan masing-masing.
"Perannya dapat sebagai pemberi informasi dan pendidik, salah satunya mengenai pentingnya mencegah stunting yang dimulai seribu hari usia anak. Para tokoh ini juga dapat menjadi rujukan konsultasi bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh terkait stunting," imbuhnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, semua pihak harus bersama-sama memahami betul apa itu stunting dan cara pencegahannya.
"Sebagai orangtua, tentu kita tidak mau anak-anak generasi penerus bangsa banyak yang menderita pertumbuhan kerdil dan bermental terbelakang," pungkasnya. (agg/ign)