KUALA KURUN – Jembatan Sei Konjoi, penghubung jalan lintas kabupaten dari Kota Kuala Kurun menuju Kecamatan Sepang Simin, Kabupaten Gunung Mas, hanyut terbawa derasnya arus Sungai Konjoi. Akibatnya, akses masyarakat enam desa sekitarnya lumpuh total.
”Pada Rabu (27/9) pagi, memang debit air Sungai Konjoi meluap dan menggenangi badan jalan dan jembatan. Hingga pukul 12.00 WIB, jembatan di Desa Tumbang Lampahung, Kecamatan Kurun ini akhirnya ambruk karena tidak mampu menahan derasnya arus sungai,” kata mantan Kades Tumbang Lampahung Budi, Kamis (28/9).
Ambruknya jembatan berkonstruksi kayu itu, kata dia, mengakibatkan transportasi enam desa di sekitarnya, yakni Tanjung Riu, Tumbang Lampahung, Tumbang Miwan, Tumbang Hakau, Tewang Pajangan, dan Tumbang Tariak terputus.
”Jembatan ini merupakan satu-satunya akses masyarakat dari dan menuju desa satu ke desa lainnya,” katanya.
Satu-satunya akses masyarakat jika ingin ke desa lain, kata dia, hanya menggunakan kelotok yang sudah disiapkan masyarakat sekitar. Untuk pengendara roda dua dan empat, terpaksa harus berbalik arah.
”Kebanyakan masyarakat yang melintas adalah anak-anak sekolah yang sekolahnya di seberang sungai. Saat menyeberang pun mereka harus berhati-hati, karena arus sungai yang masih deras,” katanya.
Dia mengharapkan konstruksi jembatan yang dibangun sekitar tahun 2010-2011 tersebut segera ditangani Pemkab Gunung Mas maupun pihak terkait lainnya. Pasalnya, jembatan tersebut merupakan akses penting masyarakat untuk beraktivitas.
”Perbaikan jembatan harus menjadi perhatian serius pemerintah, dengan cepat tanggap membuat jembatan darurat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gumas HM Rusdi mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan ke lokasi jembatan ambruk tersebut. Penanganannya akan dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU).
”Nantinya ini akan kita buatkan jembatan darurat. Paling tidak, bisa dilewati kendaraan roda dua, masyarakat, dan anak-anak sekolah,” ujarnya.
Berdasarkan laporan yang masuk, lanjutnya, sudah ada dua jembatan yang ambruk akibat derasnya arus sungai, yakni Jembatan Sei Rawi yang menghubungkan Desa Tewang Pajangan menuju Tumbang Miwan, serta Jembatan Sei Konjoi di Desa Tumbang Lampahung.
”Total sudah dua jembatan yang ambruk di wilayah kita. Semoga secepatnya bisa kita upayakan penanganan darurat agar bisa dilewati,” katanya.
Kapolsek Kurun Iptu I Made Sutha menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, anggota polsek diterjunkan untuk melakukan patroli di sekitar ambruknya jembatan.
”Di samping patroli, kita juga terus mengimbau masyarakat di sekitarnya atau yang ingin melintas, agar berhati-hati,” tandasnya. (arm/ign)