KASONGAN – Darah muda dua remaja di Desa Tumbang Manggu, Kecamatan Sanaman Mantikei, membawa petaka. Mereka nekat membacok tetangga sendiri lantaran ditegur saat membawa cewek ke dalam barak di belakang SMKN 1 Sanaman Mantikei, Kamis (7/12) sekitar pukul 11.30 WIB.  

Kapolres AKBP Ivan Adhityas Nugraha melalui Kapolsek Sanaman Mantikei dan Petak Malai Iptu Kusean Arfandi menuturkan, pelaku pertama atas nama Jeklin Bin Sua (20), siswa SMK kelas 12. Sedangkan Josgus (18) siswa kelas 11. Mereka adalah warga Desa Rantau Asem, Kecamatan Katingan Tengah, yang bersekolah di SMK Desa Tumbang Manggu. Sedangkan korban adalah Jajang Rudiana (22), warga RT 13 RW 06 Desa Tumbang Manggu.

Kejadian berawal saat dua pelaku membawa seorang perempuan masuk ke dalam barak. Korban yang tinggal bersebelahan mengetahui hal itu dan kemudian menegur dua pelaku, lantaran dikhawatirkan terjadi tindak asusila.

"Mungkin karena korban lebih tua, makanya menegur. Tapi kedua pelaku tidak terima dan terjadilah cekcok mulut dengan korban. Saat emosinya memuncak, pelaku keluar barak mengambil parang dan langsung menganiaya korban," jelasnya.

Korban yang tidak berdaya pada saat itu menjadi bulan-bulanan dua pelaku. Di tengah rasa sakit, korban berjuang untuk melakukan perlawanan. Di waktu bersamaan dua pelaku langsung melarikan diri. Kejadian itu kemudian dilaporkan warga kepada pihak kepolisian setempat.

"Kita berhasil mengamankan barang bukti berupa selembar handuk warna merah dan sebilah parang yang diduga digunakan pelaku untuk menganiaya korban," imbuhnya.

Mendapat laporan itu, polisi segera melakukan pencarian kedua kakak beradik tersebut. Sekitar pukul 19.30 WIB, unit jajaran Polsek Sanaman Mantikei dan Petak Malai berhasil menangkap keduanya.

"Pada saat itu dua pelaku diamankan di jalan poros utara sekitar lima kilometer dari Tumbang Manggu menuju Desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah. Mereka langsung kami gelandang ke mapolsek," tukasnya.

Sementara itu nyawa korban masih bisa diselamatkan usai terkena bacokan senjata tajam. Jajang Rudiana sehari-hari bekerja sebagai pekerja bangunan.  Saat ini kondisi korban mulai pulih kembali setelah mendapat penanganan medis. Korban mengalami luka sabetan parang di beberapa anggota tubuhnya.

"Kedua pelaku mengakui segala perbuatan tersebut. Mereka mengaku khilaf karena tidak terima ditegur korban. Mereka akan diproses sesuai aturan dan hukum yang berlaku," pungkasnya. (agg/yit)