PALANGKA RAYA – Selama tahun 2017 kemarin, Satuan Tugas (Satgas) Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kalimantan Tengah (Kalteng) telah melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pencegahan dan pemberantasan pungutan liar.
Plt Sekda Kalteng, Fahrizal Fatri mengatakan, walaupun kegiatan pencegahan dan penindakan yang dilaksanakan tidak terlalu banyak secara kualitas, namun kegiatan itu telah berhasil meningkatkan masyarakat.
”Tahun 2017 kemarin, Saber Pungli Kalteng sudah melaksanakan amanah dengan melakukan berbagai kegiatan, termasuk penindakan atas kasus yang dianggap mengarah pada tindakan pungli,” kata Sekda saat menghadiri Rapat Kerja Evaluasi Program 2017 dan Pentungan Rencana Aksi 2018 Satgas Saber Pungli Kalteng, Senin (22/1)
Salah satu yang dilakukan yakni kegiatan operasi tangkap tangan yang dilakukan di bidang pendidikan. Langkah tersebut secara tidak langsung membuka mata pemerintah pusat mengenai masalah pada bidang tersebut, khususnya perihal pembiayaan pendidikan.
Dikatakannya, penegakan hukum terhadap beberapa kasus penyalahgunaan wewenang yang menjadi salah satu penyebab pungli dirasa perlu dioptimalkan. Ia menyebutkan, hal ini bisa dilihat beberapa kasus di mana tindakan pungli yang kerap terjadi terutama pada sektor pelayanan publik.
”Bahkan operasi tangkap tangan (OTT) juga ternyata masih belum menimbulkan efek jera dan kesadaran tentang pungutan liar ini. Maka dari itu, upaya pencegahan harus lebih ditingkatkan lagi,” harapnya.
Fahrizal menambah, peningkatan pencegahan bukan tanpa sebab. Menurutnya, aktivitas pungli merupakan bagian dari korupsi. Efek yang ditimbulkan akibat tindakan tersebut tidak hanya dirasakan masyarakat, melainkan juga pemerintah.
”Karena pungli ini memberikan dampak negatif terhadap pembangunan. Kalau secara luas, dapat menurunkan tingkat investasi dan tentu akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Inilah kenapa pencegahan harus ditingkatkan,” pungkasnya. (sho/oes)