PALANGKA RAYA –Aksi pencatutan nama seorang perwira Polisi berpangkat komisaris besar terjadi dengan modus menawarkan hasil lelang harga mobil maupun sepeda motor dengan harga 40 persen lebih murah dari harga dealer. Tak tanggung-tanggung, sang penipu berani mencatut nama dan foto Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri dan Wakapolresta AKBP Andi.
Dalam kontak Whatsapp itu, pelaku menawarkan berbagai jenis mobil dari harga Rp 100 juta hingga Rp110 juta per unit.Bahkan mencantumkan Kantor Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang.Selain itu, mencantumkan nama perusahaan PT Perusahaan Pengelola Aset (persero). Dengan nomor WA 0812-6291-4491.
Parahnya lagi, beberapa orang dihubungi melalui WA tersebut dengan melakukan penawaran lelang. Atas hal itu, Kapolresta Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri mengingatkan masyarakat untuk tidak tertipu dan memastikan tidak memiliki nomor kontak, apalagi sampai menawarkan hasil lelang murah mobil dan sepeda motor.
”Waspada ada yang menggunakan foto saya di profil WA untuk melakukan penipuan, maka itu agar tidak usah ditanggapi. Tetap waspada bila ada yang mengatasnamakan pejabat.Polresta bekerja profesional dalam tugas, tidak akan menjalankan tugas yang bukan bidangnya,” terang Jaladri saat dihubungi Radar Sampit, Selasa (23/2).
Dirinya juga menegaskan, menyebutkan, saat ini pihaknya fokus terhadap penanganan Covid 19 pada PPKM skala mikro, antisipasi Karhutla dan kriminalitas yang ada di Palangka. Bahkan sedang melakukan pelayanan masyarakat, sebagai upaya memperoleh WBBM ( wilayah Birokrasi bersih melayani ).Yakni, lanjutnya, setelah tahun 2020 mendapat predikat WBK ( wilayah Bebas Korupsi) dan berupaya mencapai pelayanan publik dengan kriteria sangat baik. Dan tidak pernah melakukan kegiatan pelelangan seperti yang dilakukan tersebut.
”Maka itu silahkan konfirmasi kepada Polresta Palangka Raya. Saya belum mengetahui siapa pelaku tersebut dan semoga tidak ada yang menjadi korban,” harap Jaladri.
Dia menambahkan dan mengimbau kepada masyarakat dan para warganet, agar tidak percaya kepada tawaran tersebut, karena akun itu sudah jelas palsu. ”Intinya jangan mudah percaya dan segera konfirmasi agar tidak menjadi korban,” tandasnya. (daq/gus)