KUALA PEMBUANG - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Seruyan, Ir Pieter Manginte menegaskan tahun ini tidak menganggarkan dana untuk pekerjaan lanjutan, penimbunan Bundaran III Kuala Pembuang.
“Tahun ini tidak dianggarkan, pekerjaan bundaran ini tidak boleh setengah-setengah,” ujar Pieter, Kamis (25/1).
Menurut Pieter, dirinya akan fokus pengerjaan sejumlah jalan yang menjadi kebutuhan masyarakat di Seruyan, khususnya di daerah hulu Seruyan, anggaran untuk penimbunan masih berkisar Rp 5 miliar.
”Dengan pertimbangan besarnya anggaran, saya memilih tidak lagi menganggarkan tahun ini,” imbuhnya.
Pieter menjelaskan, kenapa tidak dianggarkan selain fokus pengerjaan jalan di daerah hulu, dirinya tidak mau pengerjaan bundaran setengah-setengah, jika memang nantinya ingin dibangun beberapa bagian, di bundaran itu akan dikeruk dan jika ditimbun terus, maka bisa kurang maksimal nantinya.
”Saya ingin pengerjaan bundaran tersebut tidak setengah-setengah, supaya bangunan bundaran terarah,” ujarnya.
Sebelumnya, dua tahun terakhir ini, pemerintah daerah terus menganggarkan untuk penimbunan bundaran dengan nominal proyek mencapai miliaran rupiah, namun hingga saat ini kondisi bundaran masih belum selesai ditimbun.
Bahkan Bupati Seruyan H Sudarsono, SH mengatakan Bundaran III tersebut merupakan salah satu keinginan yang akan ditinggalkannya di masa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Seruyan Yulhaidir.
Selain Bundaran III, mereka akan membuat taman kota serta stadion sebagai sarana dan prasarana olah raga masyarakat Kuala Pembuang, Seruyan.
“Di bundaran itu nantinya akan dibangun ikon daerah yang telah disepekati yakni kapal layar. Kenapa kapal layar, karena sejarah Kuala Pembuang dan masyarakat kita rata-rata berprofesi sebagai nelayan dan juga identik dengan pelayaran, sehingga ikon tersebut dinilai cocok untuk dibangun di bundaran tersebut,” ujar Sudarsono beberapa waktu lalu.
Dijelaskannya, di bundaran itu nantinya juga akan dibangun tempat santai dan ruang hijau yang bisa digunakan masyarakat untuk bersantai pagi dan sore hari. “Selain itu maskot dan air mancur dan lainnya juga akan dibangun. Memang pembangunan tersebut tidak bisa sekali langsung selesai, namun melalui beberapa tahapan,” tandasnya.
Sementara, salah satu pemuda di Kuala Pembuang, Hairil mengatakan dirinya menilai sejumlah fasilitas umum yang disediakan pemerintah daerah khususnya di Kuala Pembuang sangat minim, apalagi wahana untuk sejumlah anak muda dalam mengembangkan bakatnya.
Menurutnya, sejumlah fasilitas tersebut minim tempat olah raga, tempat bersantai dan lainnya. Padahal itu salah satu yang wajib disediakan pemerintah daerah untuk masyarakatnya.
“Seperti kabupaten tetangga misalnya Kotim dan daerah lainnya, banyak tempat tujuan untuk menghabiskan waktu dengan keluarga selain tempat wisata,” ujarnya.
Menurutnya, di daerah lain banyak ikon kota, seperti taman kota, dan wahana lainnya yang bisa dijadikan tempat tujuan masyarakat, ini tentunya bisa menjadi perhatian, supaya Seruyan bisa bersaing dengan kabupaten lain di Kalteng. (hen/fm)