KOTAWARINGIN LAMA – Selain tempat budaya dan bangunan sejarah lainnya yang ada di Kotawaringin Lama (Kolam), bangunan lain yang perlu perhatian dibenahi yakni bundaran Mahkota. Bangunan di pertigaan jalan Pangkalan Bun- Kolam dan Pangkalan Muntai ini, sudah menjadi salah satu ikon Kecamatan Kolam, selain Astana Al Nursari, Masjid dan Makam Kiai Gede.
Namun, keberadaan bundaran yang terletak di pintu masuk bagian barat ibu kota Kecamatan Kolam ini, kondisinya kurang terawat dan sering dijadikan tempat anak-anak muda untuk berbuat kurang baik, seperti mabuk-mabukan.Hal ini dapat dilihat dari banyaknya berserakan bekas bungkus salah satu obat batuk dan ada juga ditemukan bekas botol minuman keras.
Menanggapi hal ini, Camat Kolam Yudhi Hudaya yang langsung memimpin Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kecamatan Kolam serta di lingkungan Kelurahan Kotawaringin Hilir dan Hulu, untuk melakukan program Jumat bersih, kemarin (26/1).
Menurutnya, kondisi bundaran yang kurang terawat dapat memancing anak muda untuk melakukan hal yang kurang baik. Dan untuk menanggulangi hal ini, ke depan Pemerintah Kecamatan Kolam yang akan bekerja sama dengan instansi lain setempat, untuk merawat bundaran ini agar kondisinya lebih baik dan terpelihara.
”Nanti kita akan mengusulkan kepada pemerintah daerah agar bundaran Mahkota Kotawaringin Lama dapat diadakan petugas khusus yang bertugas melakukan pemeliharaan rutin. Apakah nanti mekanismenya melalui pegawai kontrak atau mekanisme yang lain,” imbuh Yudhi, didampingi Danramil 1014-03/Kolam, Lettu Inf Abdul Karim Pelu, kemarin.
Yudhi melanjutkan, kalau tidak ada petugas khusus yang menangani bundaran Mahkota ini, maka akan sulit untuk melakukan perawatan dan penertiban para pengunjungnya, terutama pada malam hari.
Dirinya juga mengakui, bundaran ini ada dijadikan lokasi mabuk-mabukan atau sejenisnya, terlihat dari temuan di lokasi, ada bekas bungkus obat batuk dan botol minuman keras.
”Artinya kegiatan kurang baik ini sudah lama dilakukan, bukan saat ini, dapat dilihat dari yang ditemukan, karena saat ini bundaran menjadi salah satu pantauan dari pihak berwajib,” tegas Yudhi.
Karena itu dirinya mengimbau kepada semua pihak untuk menanggulangi permasalahan ini, agar program Pemkab Kobar yang menjadikan Kolam sebagai destinasi wisata religi tidak ternoda oleh perilaku segelintir anak muda yang belum paham, bahwa perbuatan mereka selain merugikan dirinya sendiri juga merugikan orang banyak.
”Selain itu kita mengimbau kepada para pedagang agar selektif di dalam menjual dagangannya, terutama obat-obatan dan lem, agar tidak disalahgunakan,” tandas Yudhi. (gst/gus)