SAMPIT – Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur Heru Rio Wibisono mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir dengan daging yang dijual Bulog (Badan urusan logistik). Menurutnya, daging beku justru lebih steril dari daging biasa.
”Tak perlu khawatir, daging beku lebih steril dan halal,” tegasnya, Rabu (16/5)
Sementara itu, daging beku yang disediakan Bulog Sub Divisi Regional Sampit laris. Banyak warga membeli daging sapi untuk keperluan hidangan sahur pertama.
Ainun, warga Desa Eka Bahurui, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, memilih belanja daging beku di Bulog karena lebih murah dari harga daging di pasar. ”Rasanya tidak beda dari daging sapi biasa. Saya sudah sering beli,” kata Sri Wahyuni, warga lainnya.
Kepala Seksi Pelayanan Publik Perum Bulog Sub Divre Sampit Wanto membenarkan tingginya antusiasme warga membeli daging sapi beku itu. Pihak Bulog baru mendatangkan 1,5 ton daging sapi.
”Baru satu hari datang, sudah lebih 200 kilogram terjual. Sisanya, melihat antusiasme warga ini diperkirakan akan habis dalam 10 hari mendatang,” kata Wanto.
Daging beku dijual dengan harga Rp 80 ribu per kilogram. Lebih murah dari daging di pasaran yang harganya Rp 120 ribu per kilogram.
Melihat antusias masyarakat, Bulog berencana mendatangkan daging sapi beku kembali. Namun, kali ini untuk permintaan daging menjelang Idul Fitri.
”Insya Allah menjelang Idul Fitri akan datang lagi 1,5 ton,” kata Wanto.
Pihak Bulog mengingatkan agar pembeli tak menjual kembali daging beku tersebut. Sebab, tujuannya untuk memenuhi permintaan daging saat momentum seperti sekarang.
”Memang kami tidak membatasi pembeli yang ingin membeli jumlah banyak, karena kami khawatir bila disimpan terlalu lama kualitas daging menurun. Tapi kami selalu beritahu agar jangan dijual kembali, dan hingga kini memang belum ada yang dijual kembali,” pungkas Wanto. (oes/ign)