PANGKALAN BUN – Awal tahun 2016 di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, diwarnai peristiwa kebakaran yang melanda toko kelontong Hidayah di Jalan Pangeran Antasari. Api mengamuk sekitar pukul 02.15 WIB dini hari, Jumat (1/1). Kerugian dalam musibah itu ditaksir mencapai Rp 100 juta.
Menurut salah satu saksi, pemilik Mitra Sablon yang berdekatan dengan lokasi kejadian, Anto, mengatakan, api berasal dari tengah toko. Dia tak berani memastikan api dipicu dari korsleting listrik seperti biasanya terjadi. Pasalnya, pada bagian tengah toko tidak ada aliran listrik. Stop kontak listrik berada di bagian sudut kanan toko.
”Belum tahu penyebab kebakarannya, karena sumber api itu dari tengah toko. Masih simpang siur informasinya," ucap Anto. Sebanyak 5 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Sekitar 2 jam api berhasil dipadamkan.
Anto menjelaskan, toko tersebut memang tidak dihuni pemiliknya yang rumahnya berada di daerah Bamban. Bangunan berlantai dua itu sebelumnya memang sering dikeluhkan pemiliknya. Selain kehilangan uang, juga kehilangan barang dagangan, seperti rokok, pulsa, parfum, serta LPG 12 Kg.
”Setiap malam Jumat pasti kehilangan. Ada saja yang hilang, entah rokok atau pulsa. Tapi, kalau pemiliknya tidur di situ, anak-anak yang sering nongkrong malam di seberang tokonya itu tidak ada. Kalau dia tidak tidur di situ, pasti ada anak nongkrong," jelas Anto.
Anto menuturkan, sebagian besar bangunan yang terbuat dari semen itu tidak bisa diselamatkan termasuk barang di dalamnya. Sekitar 98 persen toko itu habis terbakar. Dia kembali menegaskan kebakaran itu kemungkinan besar bukan disebabkan korsleting listrik.
”Lampu masih menyala, tidak mungkin korsleting listrik, karena kalau korsleting pasti listrik mati. Pasti ada penyebab lain yang mengakibatkan toko itu terbakar," ungkapnya.
Sementara itu, pemilik toko yang merupakan PNS bagian Hukum Pemda Kobar, Gufron, mengatakan, dia baru mengetahui tokonya terbakar pada pukul 03.00 WIB setelah dihubungi oleh salah seorang warga. Dia juga mengaku belum mengetahui penyebab terjadinya kebakaran yang menghanguskan toko yang dibangunnya sejak 10 tahun lalu itu.
”Saya tidak yakin arus pendek listrik menjadi penyebabnya, karena saat petugas pemadam kebakaran tiba, listrik masih dalam kondisi menyala," ujar Gufron.
Gufron menduga, kebakaran itu disebabkan hal lain. Dia juga mengaku sering kemalingan. Hampir 4 – 5 kali dalam sebulan, pencuri beraksi di tokonya. Meski demikian, dia tidak pernah melaporkan kejadian tersebut.
”Memang saya juga sering kehilangan sebelum kebakaran ini terjadi. Kerugian akibat kebakaran ini sekitar Rp 100 juta," kata Gufron.
Sebanyak 5 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api, sekitar durasi 2 jam api berhasil dipadamkan. Untuk penyelidikan lebih lanjut, toko Hidayah pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB langsung dipasang police line. (jok/ign)