SAMPIT – Kebakaran kios di salah satu los pedagang di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Jalan Iskandar, Sampit Selasa (5/6) lalu harus menjadi pelajaran bagi semua masyarakat, terutama pekerja di pusat perniagaan.

Plt Kepala Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kotawaringin Timur (Kotim) Rihel mengatakan, ketika peristiwa tersebut terjadi Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di PPM yang sudah tersedia, tapi tak digunakan.

”APAR ada, sudah kami periksa. Seharusnya ketika kebakaran terjadi, APAR bisa dipakai terlebih dahulu, lalu menghubungi kami (Damkar). Nah salahnya lagi, saat api semakin membesar, salah satu satpam ada datang dengan sepeda motor ke Mako Damkar. Harusnya ditelepon saja biar cepat. Saya rasa tidak mungkin tak ada nomor (telepon) Damkar,” kata Rihel, Kamis (7/6).

Terbakarnya toko penjual alat tangkap ikan itu jadi perhatian serius. Peristiwa yang terjadi di tengah pusat keramaian tersebut diharapkan tak pernah terulang lagi. “Banyak hal yang harus dilakukan,” ujar Rihel.

Diantaranya memastikan setiap karyawan atau petugas keamanan (satpam) mampu menggunakan APAR dengan benar. Tata cara menangani kebakaran, bila api masih kecil dan tak membahakan.

”Saat kebakaran, api menyala kecil bisa dipadamkan dengan APAR. Kejadian di PPM sempat panik, jadi APAR tak gunakan. Harusnya siapa yang bisa mengoperasikan segera mengambil alat pemadam itu untuk mengendalikan api, sembari menunggu Damkar tiba. Petugas PPM juga lambat melapor,” sesalnya. (mir/fm)