SAMPIT – PLN Rayon Sampit memastikan tidak dapat melayani program pemasangan baru dan tambah daya untuk pelanggan. Masyarakat yang belum mendapatkan aliran listrik harus bersabar menunggu lebih lama lagi.

”Dari November 2015 sampai saat ini, lebih dari dua ribu yang sudah mendaftar program pasang baru dan masih masuk daftar tunggu,” kata Manager PLN Rayon Sampit Ginter Theo Limin, Selasa (5/1).

Menurut Ginter, tidak adanya pemasangan baru dan tambah daya, disebabkan minimnya ketersediaan daya listrik, sehingga masih belum bisa menambah pasokan. Selain itu, ketersediaan material yang masih kosong, seperti kWh meter dan kabel. Meski begitu, pelanggan yang ingin memasang listrik dan menambah daya, tetap dapat mendaftar terlebih dahulu dan tidak perlu bayar.

”Masih tetap bisa mendaftar untuk dimasukkan dalam daftar tunggu dan nomor antrean,” katanya.

Ginter menjelaskan, dari 185 desa di Kotim, masih ada 72 desa yang belum mendapatkan aliran listrik. Persoalan ini menjadi pekerjaan rumah yang sulit dipecahkan. Namun, dia meminta masyarakat memahami, karena saat ini pasokan listrik di Kotim masih bergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

”Dari sekitar 100 ribu lebih rumah tangga, masih sekitar 32 ribu atau 31 persen yang belum mendapatkan aliran listrik,” tandasnya.

Seperti diketahui, permasalahan listrik di Kotim tidak ada habisnya, mulai dari pemadaman yang masih sering dilakukan, sampai keluhan pembayaran yang membengkak. Selama ini, sebagian masyarakat mengandalkan penerangan dari genset yang mereka beli secara pribadi. Selain itu, warga harus mengeluarkan biaya rutin untuk pembelian bahan bakar minyak menghidupkan genset tersebut. (tha/ign)