PALANGKA RAYA –Kebakaran gedung bangunan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an Provinsi Kalimantan Tengah, pada Jumat (11/9) lalu belum diketahui penyebabnya. Peristwa itu masih diselidiki tim Laboratorium Forensik) Cabang Surabaya yang turun ke lokasi pada Sabtu (12/9).
Kebakaran tersebut menghanguskan 15 ruangan yakni 8 di bagian depan, 3 di belakang, 2 di sisi kanan dan 2 di sisi kiri. Dan dugaan awal, api muncul karena korsleting listrik, dengan kerugian materiil ditaksir mencapai Rp 1 Miliar lebih.
Penyelidikan juga didampingi Unit Identifikasi Sat Reskrim Polresta Palangka Raya, yang secara marathon menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan.Beberapa barang bukti (barbuk) diamankan dalam olah TKP tersebut, diantaranya kabel dan bekas puing kebakaran. Barbuk tersebut akan diteliti di Laboratorium Forensik.
Kasat Reskrim Polresta Palangka Raya Kompol Todoan Agung Gultom menjelaskan, kedatangan tim labfor untuk memastikan penyebab utama kebakaran. Terlebih bangunan tersebut milik pemerintah dengan kerugian ditaksir kurang lebih satu miliar.
Hingga kini, pihaknya masih belum bisa menyimpulkan penyebab utama kebakaran. Maka itu keterangan saksi dan sejumlah barang bukti telah dikumpulkan oleh Tim Labfor beserta Unit Identifikasi Sat Reskrim Polresta Palangka Raya yang nantinya akan diteliti di Laboratorium Forensik Surabaya.
”Nanti barbuk yang diambil dibawa ke Surabaya. Saat ini sudah beberapa saksi dimintai keterangan, namun rata-rata menyampaikan sudah melihat api berkobar di gedung tersebut,” tegasnya.
Gultom menambahkan, pihaknya pun menunggu hasil tim labfor sambil melakukan pemeriksaan secara mendalam. Selain itu pihaknya juga meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terkait kebakaran. ”Saya imbau waspada kebakaran. Intinya kasus ini masih penyelidikan dan menunggu hasil forensik,” tegasnya.
Seperti diberitakan, insiden kebakaran terjadi di gedung bangunan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an Provinsi Kalimantan Tengah di Jalan RTA Milono, Jumat (11/9) .Kuat dugaan api timbul dari korsleting listrik. Saat itu juga terdengar beberapa kali suara ledakan. Besar kemungkinan suara ledakan berasal dari kabel atau lampu-lampu yang ada di dalam bangunan.
Proses pemadaman usai sekitar 04.00 WIB oleh gabungan Tim Damkar dari AWC Dit Samapta Polda Kalteng, Pemprov Kalteng, Pemkot Palangka Raya dan Swadaya. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian materil ditaksir sekitar Rp1 miliar.(daq/gus)